Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SALAH satu Anggota kontingen Uganda untuk Olimpiade Tokyo 2020, yang merupakan atlet angkat besi asal Uganda, Julius Ssekitoleko, dilaporkan kabur dari hotel tim Uganda di Izumisano, Prefektur Osaka, Jepang. Kyodo News melaporkan.
Berdasarkan informasi tim Uganda, Ssekitoleko terakhir kali terlihat di hotel pada Kamis, (15/7) dan dilaporkan menghilang pada Jumat, (16/7) siang waktu setempat setelah Ssekitoleko tidak hadir dalam jadwal rutin tes covid-19.
Hingga saat ini panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo bersama pihak kepolisian masih terus melakukan pencarian terkait keberadaan Ssekitoleko, berdasarkan data yang terkumpul atlet berusia 20 tahun itu diketahui membeli tiket kereta api menuju Nagoya yang berjarak sekitar 200 kilometer dari Osaka, pada Jumat, (16/7).
Disebutkan Kyodo News, alasan perginya Ssekitoleko menuju Nagoya kemungkinan besar dikarenakan Nagoya merupakan wilayah yang ditempati oleh sekitar 150 orang Uganda.
Pihak Hotel melaporkan bahwa mereka menemukan sebuah catatan di kamar Ssekitoleko yang ditulis langsung oleh Ssekitoleko sebelum meninggalkan hotel.
Dalam catatan tersebut Ssekitoleko menuliskan dirinya ingin menetap di Jepang karena kehidupan di Uganda sangat sulit.
Ia juga meminta kepada tim Uganda untuk memberikan seluruh barang-banrangnya yang ia tinggalkan di hotel kepada istrinya di Uganda.
"Saya ingin bekerja di Jepang," kata pejabat setempat, yang membacakan salah satu kalimat dalam surat Ssekitoleko, dikutip dari Kyodo News, Minggu, (18/7).
Dapat diketahui, Ssekitoleko, yang datang sejak bulan lalu di Jepang bersama rombongan tim uganda lainnya, telah dipastikan tidak lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo, dan dijadwalkan akan pulang ke Uganda pada Selasa, (20/7).
Dalam keterangan Chef de Mission Uganda Beatrice Ayikoru mengatakan pencarian Ssekitoleko akan dikebut, dan pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan panitia penyelenggara untuk menemukan Ssekitoleko.
"Kami selama pengarahan tim di Uganda maupun di Jepang, kami selalu mengingatkan para atlet dan staf lainnyaa untuk menghormati aturan imigrasi Jepang dan tidak diperbolehkan meninggalkan hotel tanpa izin," tutur Ayikoru.
"Kami telah bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam upaya untuk segera menemukannya," tukasnya. (Rif/Kyodo News/OL-09)
Regulasi baru IWF menghapus sejumlah kelas lama di cabang olahraga angkat besi dan menggantinya dengan kategori baru.
Lokasi Pelatnas yang berada di lingkungan militer turut mendukung pengawasan terhadap para atlet secara intensif selama 24 jam.
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Di angkat besi, latihan harus kontinu dan tidak boleh terputus. Program sudah dirancang sehingga atlet memang tidak pulang saat Lebaran.
Selama berpuasa, porsi latihan lifter Rizki Juniansyah dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali.
Sebanyak 16 atlet yang masuk pelatnas 2024 masih fokus berlatih intensif di Pelatnas Kwini Jakarta.
Uganda memulai uji coba vaksin eksperimental untuk melawan strain Sudan dari virus Ebola setelah wabah baru menyebabkan satu kematian dan dua kasus infeksi.
PENYAKIT misterius kembali muncul di kawasan Afrika. Kali ini, penyakit Dinga Dinga dilaporkan menyerang ratusan warga di distrik Bundibugyo, Uganda. Ini 7 faktanya.
RATUSAN warga di distrik Bundibugyo, Uganda, dinyatakan terinfeksi penyakit Dinga Dinga. Penyakit tersebut disebut mengingatkan pada wabah 'Dancing Plague' di Prancis tahun 1518.
PENYAKIT misterius bernama Dinga Dinga tengah mewabah di Uganda. Setidaknya 300 orang dilaporkan terkena penyakit Dinga Dinga yang membuat tubuh penderitanya bergetar seperti menari.
Sebuah insiden tragis terjadi di Pemukiman Pengungsi Palabek, Uganda, di mana 13 anak-anak dan satu orang dewasa tewas akibat sambaran petir saat kebaktian gereja.
Teknologi memainkan peran krusial dalam transformasi layanan kesehatan di Uganda, dengan penerapan berbagai aplikasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved