Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PENGGEMAR balap sepeda yang menyebabkan tabrakan massal di Tour de France karena ingin memamerkan pesannya di televisi telah ditangkap polisi setelah buron selama lima hari.
Perempuan yang tidak disebutkan identitasnya itu, tertangkap kamera memamerkan papan karton bertuliskan pesan saat balapan Tour de France.
Aksi perempuan itu memicu perdebatan mengenai keamanan dan perilaku pendukung yang menyebabkan puluhan pembalap sepeda mengalami cedera.
Baca juga: Jadi yang Tercepat di Etape Time Trial, Pogacar Tempel Van der Poel
"Perempuan itu telah diidentifikasi dan ditangkap, beberapa menit lalu," ujar seorang sumber setelah jaksa Kota Brest Camile Maunsoni mengonfirmasi ada tersangka yang telah ditahan.
Kecelakaan di etape pertama Tour de France yang berlangsung antara Brest dan Landerneau itu terjadi ketika perempuan yang tidak menghadap ke arah pertandingan namun ke kamera sembari memegang papan yang bertuliskan, 'Allez Opi-Omi', yang berarti 'Ayo, kakek dan nenek'.
Berada di tepi kelompok pembalap yang padat, pembalap Jerman Tony Martin menyenggol perempuan itu hingga jatuh dan menyebabkan puluhan pembalap lainnya terjatuh.
Tabrakan itu menyebabkan etape itu terhenti selama 5 menit saat tim medis merawat para pembalap.
Di tengah kekacauan itu, perempuan itu terlihat ketakutan dan melarikan diri.
Penggunaan frasa Opi-Omi, istilah kakek dan nenek dalam bahasa Jerman, sempat memicu spekulasi bahwa perempuan itu berasal dari Jerman. Namun, seorang sumber memastikan perempuan itu adalah warga Prancis.
Selepas kecelakaan pada Sabtu (26/6) itu, Direktur Tour de France Pierre-Yves Thonault menegaskan penyelenggara balapan akan menggugat penonton yang menyebabkan tabrakan itu.
"Kami melakukan ini agar kelompok minoritas orang yang melakukan ini tidak merusak Tour de France untuk penonton lainnya," tegasnya. (AFP/OL-1)
Diogo Jota tewas bersama saudaranya André Silva, 25, ketika mobil Lamborghini mereka diduga mengalami pecah ban di Provinsi Zamora barat laut, Kamis (3/7) dini hari lalu.
Kemacetan panjang hingga 3 kilometer dan beberapa jam berlangsung di ruas jalan Semarang-Solo/Yogyakarta akibat terjadinya kecelakaan beruntun.
Liverpool memutuskan untuk memensiunkan nomor punggung 20 milik Jota.
Kemenhub menyampaikan isu penanganan lebih dimensi dan lebih muatan (ODOL) sebenarnya sudah ada sejak Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Kabar duka itu mengejutkan mengingat Jota baru saja tampil membela Portugal dalam ajang UEFA Nations League dan merayakan kemenangan gelar bersama Ronaldo dan rekan-rekan setim lainnya.
Diogo Jota dikenal sebagai salah satu pemain yang tajam di Liga Inggris.
Remco Evenepoel berhasil menjuarai etape kelima Tour de France 2025.
Tadej Pogacar melakukan serangan pada tanjakan menuju garis finis dan mengungguli Van der Poel, yang finis posisi kedua di etape keempat Tour de France.
Etape ketiga Tour de France diwarnai sejumlah kecelakaan, termasuk insiden yang menyebabkan Jasper Philipsen mundur dari balapan akibat luka lecet parah dan diduga mengalami patah tulang.
Kemenangan di etape kedua tersebut menjadi kemenangan etape kedua Van der Poel di Tour de France dan menggagalkan Pogacar meraih kemenangan ke-100 sepanjang kariernya.
Tadej Pogacar kembali menjuarai Tour de France di Nice, Minggu (21/7).
Tadej Pogacar, memastikan diri sebagai juara Tour De France 2024. Pembalap UEA Team Emirates itu menyempurnakannya dengan kemenangan etape terakhir di Nice, Minggu (21/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved