Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus Covid-19 Naik, Kirab Obor Olimpiade di Osaka Bisa Batal 

Rifaldi Putra Irianto
02/4/2021 16:27
Kasus Covid-19 Naik, Kirab Obor Olimpiade di Osaka Bisa Batal 
Pada Rabu (28/3), kirab obor Olimpiade Tokyo memasuki Kota Tochigi, Jepang.(Handout / Tokyo 2020 / AFP)

KIRAB estafet obor Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan akan digelar di kota Osaka, Jepang, pada 13-14 April 2021 mendatang terancam dibatalkan menyusul lonjakan tajam infeksi Covid-19 di kota tersebut, kantor berita Kyodo melaporkan.

Hanya sepekan setelah dimulainya estafet nasional, acara yang bertujuan untuk meningkatkan antisiasem Olimpiade tersebut dihantam sejumlah masalah terkait Covid-19.

Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah prefektur akan secara resmi memutuska untuk membatalkan segmen kirab di kota bagian barat itu dalam waktu dekat dan akan mengkonfirmasi hal tersebut kepada panitia penyelenggara.

Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa menurut pemahamannya, estafet telah dibatalkan ketika pemerintah meminta Osaka dan dua prefektur lainnya untuk mengambil tindakan yang lebih ketat terhadap virus Covid-19 mulai 5 April hingga 5 Mei.

Sebelumnya, Yoshomura dan Walikota Osaka Ichiro Matsui keduanya membuat proposal mengenai kirab nasional terebut.

"Melihat situasi estafet di (wilayah lain) Jepang, yang ramai dengan banyak orang. Ini sangat disayangkan seharusnya hal itu tidak terjadi," kata Matsui, Kamis, (1/4).

Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, mengatakan pihaknya akan berdiskusi dengan pejabat Osaka dan mencoba membuat keputisan sesegera mungkin. Namun seorang Pejabat senior di komite mengatakan akan 'sulit' untuk tidak menghormati kebijakan mereka.

Yoshimura juga mengungkapkan pandangan serupa pada hari Kamis, (1/4). Ia mengatakan pemerintah prefektur akan meminta penduduk kota untuk menahan diri setelah menyusul imbauan pemerintah pusat, yang memungkinkan pemerintah daerah untuk mendenda restoran atau bar yang tidak mempersingkat jam operasionalnya.

"Panitia penyelenggara Olimpiade akan membuat keputusan terakhir berdasarkan pemikirannya, tetapi pemerintah prefektur harus memiliki pendapat terkait masalah tersebut," kata Yoshomura.

Ia menambahkan bahwa kirab obor selain di kota Osaka dapat dilaksanakan dengan menerapkan langkah-langkah prorokol kesehatan ketat.

Adapun dapat diketahui, peningkatan infeksi Covid-19 di Osaka di laporkan mencapai 616 kasus baru pada Kamis, (1/4). Angka tersebut melampaui level tertinggi untuk pertama kalinya sejak 16 Januari 2021 lalu yang mencatat 600 kasus.

Menyusul keadaan itu, tindakan yang lebih ketat terhadap virus covid-19 akan diterapkan di Osaka dan kota-kota terdekat seperti Kobe, Ashiya, Nishinomiya, dan Amagasaki di Jepang Barat, serta Sendai di timur laut Jepang. (Rif/Kyodo news/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya