Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Al-Attiyah Tetap Optimis Raih Gelar Juara Reli Dakar

 Dero Iqbal Mahendra
13/1/2021 14:15
Al-Attiyah Tetap Optimis Raih Gelar Juara Reli Dakar
Aksi pembalap tim Toyota, Nasser Al-Attiyah dari Qatar dan navigator Mathieu Baumel dari Prance pada etape ke-7 Reli Dakar.(FRANCK FIFE / AFP)

TERTINGGAL dari pemuncak klasemen umum dengan selisih waktu hampir 18 menit tidak membuat pembalap Toyota Nasser Al Attiyah mengecilkan peluangnya untuk menjuarai Reli Dakar 2021.

Jarak waktu antara Stamhane Peterhansel dan dirinya memang melebar tiga kali lipat (sebelumnya sekitar 6 menit) dari hasil etape ke 9. Di etape yang mengambil rute Neom-Neom dengan jarak 465 km, Peterhansel keluar sebagai juara etape ke-9 dan Al-Attiyah hanya mampu finish ke dua dengan jarak waktu cukup lebar karena mengalami problem pada ban saat balapan berlangsung.

Dengan reli hanya tersisa tiga etape, Al Attiyah masih optimis untuk memangkas jarak antara keduanya dan menyalip sang pemuncak klasemen. Pembalap asal Abu Dhabi tersebut mengaku sudah paham apa yang harus ia lakukan untuk momen krusial seperti ini berdasarkan pengalamannya di Reli Dakar.

“Pada etape ke-9 kami tidak memiliki masalah pada sistem navigasi, tapi ban kami kempes sebanyak tiga kali sepanjang balapan,” kata Al-Attiyah sebagaimana dilansir Motorsports, Rabu (13/1).

“Kami tidak memiliki ban cadangan tersisa, jadi pilihan utamanya adalah kami harus melambatkan laju mobil dan membiarkan Stephane menyalip kami. Jadi, balapan ini tak mudah bagi kami,” imbuhnya.

Di sisi lain Stephane Peterhansel menjadi salah satu pembalap yang tak memiliki masalah besar sepanjang gelara Reli Dakar 2021 dan digadang akan memperoleh gelar ke-14.

Meski begitu Al-Attiyah menjamin dirinya tak akan membuat Peterhansel dengan mudah mengangkat trofi.

“Apa yang bisa kami lakukan? Kami tidak bisa mengubah apa pun pada ban. Inilah balapan, tapi saya tidak kecewa. Apa yang bisa saya lakukan? Saya akan melakukan yang terbaik, dan saya di sini untuk mencapai garis finis. Segalanya masih memungkinkan,” pungkas Al-Attiyah.

Problem serupa juga dialami oleh carlos Sainz di etape ke-9 dengan rem belakang tidak berfungsi sepanjang balapan dan bocor ban.

Ia mengalami pecah ban di kilometer 91 di trek bebatuan dan tertinggal 2 menit 31 detik dari Peterhansel. Namun problem kembali muncul setelah ia melaju 121 km dengan rem belakang mobilnya bermasalah.

Setelah menghabiskan waktu 15 menit untuk melakukan perbaikan, masalah tersebut tak juga terselesaikan. Peraih tiga gelar Dakar itu pun memutuskan untuk menyelesaikan etape ke-9 yang tersisa 300 km, hanya dengan mengandalkan rem depan.

“Saya pikir etape ini jauh lebih sulit bagi saya daripada yang lainnya, karena tangki minyak rem kami rusak dan tak memiliki rem sepanjang balapan. Jelas, menyelesaikan lomba dengan keadaan seperti itu tak mudah,” kata Sainz.

“Kami juga mengalami pecah ban, tapi masalah terbesar adalah pengereman. Itu bukanlah masalah yang biasa terjadi. Kami berusaha untuk memperbaikinya, tapi sudah tidak ada minyak rem yang tersisa.

“Ini menyedihkan, tapi kami masih bisa menyelesaikan balapan, yang mana itu hal terpenting. Apakah Stephane bisa terus menang, karena dia memiliki balapan yang bagus. Kita lihat saja apa yang terjadi.”

Finis ke-11 di etape ke-9 dengan jarak 22 menit 30 detik dari Peterhansel sebagai yang tercepat, membuat Sainz kini tertinggal 1:2:25 jam dari rekan setimnya tersebut secara keseluruhan.

Meski begitu ia menolak mengubah pendekatan balapnya dan akan tetap melakoni etape tersisa dengan cara seperti sebelumnya.

“Saya akan menghadapi balapan dengan cara yang sama, tertinggal 40 menit atau satu jam, saya tidak peduli,” kata Sainz. (Dro/Motorsports/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya