Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Thiem Sebut Hidup Dalam Gelembung Melelahkan Pikiran

Basuki Eka Purnama
16/11/2020 10:40
Thiem Sebut Hidup Dalam Gelembung Melelahkan Pikiran
Petenis Austria Dominic Thiem(AFP/Glyn KIRK)

PETENIS peringkat tiga dunia asal Austria Dominic Thiem mengatakan, tahun ini, adalah salah satu yang termudah secara fisik tetapi hidup di 'gelembung tenis' telah melelahkan pikirannya.

Setelah membukukan kemenangan tiga set atas juara bertahan Stefanos Tsitsipas dalam pertandingan round-robin pembuka di ATP Finals, Thiem berbicara tentang protokol ketat covid-19 yang diterapkan turnamen untuk para pemain.

Edisi ke-12 ATP Finals di London ini dimainkan tanpa penonton karena pandemi covid-19 dan ibu kota Inggris ini lagi-lagi diisolasi untuk membendung penyebaran virus.

Baca juga: Thiem Kalahkan Tsitsipas di Putaran Pertama ATP Finals

Semua pemain tinggal di sebuah hotel yang berjarak beberapa menit berjalan kaki dari O2 Arena, meski mereka harus bepergian dengan mobil untuk menghindari kemungkinan berinteraksi dengan siapa pun di luar gelembung.

Juara Amerika Serikat (AS) Terbuka Thiem mengatakan hidup dalam gelembung dan bermain di stadion kosong telah menjadi rutinitas yang sudah biasa. Namun, hal itu bisa berdampak buruk secara mental.

"Ini tahun termudah untuk waktu yang lama, hari ini adalah pertandingan ke-30 saya di Tour yang bukan merupakan jumlah yang besar," kata Thiem kepada wartawan setelah kemenangannya atas Tsitsipas.

"Tapi, secara mental, itu sulit karena Anda mendapatkan begitu banyak energi dari para penonton di stadion jika Anda meraih kemenangan besar seperti hari ini, begitu banyak energi positif dan semua itu hilang," lanjut petenis yang tahun lalu kalah di final dari Tsitsipas di depan 18.000 penonton.

"Berada di kota, seperti London atau New York, restoran besar, keluar dengan orang yang Anda cintai, itu juga memberi Anda energi, tetapi
semua ini hilang. Tapi kami sangat bersyukur bahwa acara ini terjadi dan kami dapat melakukan pekerjaan kita," imbuhnya.

Bahkan kemungkinan joging di sepanjang Sungai Thames tidak diperkenankan bagi para pemain, karena ketika mereka tidak berada di dalam arena berkubah besar, mereka dipastikan harus terkurung di dua lantai hotel mereka.

"Kami tidak bisa berhubungan dengan orang-orang yang tidak berhubungan dengan tenis sehingga menjadikannya lingkungan yang aman, tetapi itu cukup sulit karena kami hanya mendapatkan udara segar dua atau tiga menit setiap hari dan tidak ada sinar matahari," kata Thiem.

Thiem, yang bermain di final untuk tahun kelima berturut-turut, adalah pemain yang lebih beringas pada set pertama saat harus bangkit dari defisit 1-4 untuk memenangi tiebreak.

Setelah Tsitsipas merebut set kedua, Thiem bermain lebih klinis untuk memenangi set penentuan dengan nyaman.

"Tahun lalu, atmosfer di final gila tapi hari ini sedikit berbeda," pungkasnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya