Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
LEWIS Hamilton tidak mempermasalahkan keenam pembalap yang tidak ikut dalam aksi berlutut yang digagasnya jelang balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (5/7). Menurut Hamilton, aksi berlutut tidak menjadi hal yang wajib.
Mereka, kata Hamilton, tetap mengenakan baju yang bertuliskan "End Racism" demi mendukung kampanye antirasisme dan patut diapresiasi.
Enam pembalap yang tidak ikut berlutut adalah Charles Leclerc, Max Verstappen, Kimi Raikkonen, Carlos Sainz, Daniil Kvyat, dan mantan rekan satu tim Sean Gelael, Antonio Giovinazzi.
"Saya tidak pernah meminta atau menuntut siapa pun untuk berlutut. Saya tidak pernah meminta atau menuntut setiap orang untuk berlutut. Tapi, memang F1 dan Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA) yang menyarankannya. Sebastian Vettel dan Romain Grosjean sudah meminta beberapa pembalap melakukannya, tapi ada yang tidak mau," ujar Hamilton.
Baca juga: Albon Mengaku Harus Menahan Kritik terhadap Hamilton
“Meski tidak berlutut, tetap ada upaya mengubah dunia. Masih banyak isu yang lebih besar ketimbang soal berlutut," lanjutnya.
Hamilton mengucapkan rasa terima kasih terhadap para pembalap yang sudah mau berlutut jelang balapan. Menurutnya, itu jadi pesan yang kuat dalam perjuangan melawan rasisme.
Sementara itu, Charles Leclerc mengatakan, seremoni itu hanya sekedar simbol, dan paling penting adalah bagaimana bersikap terhadap orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
“Faktanya, yang terpenting, sikap dalam kehidupan sehari-hari. Ketimbang gestur formal, itu bisa jadi kontroversi di beberapa negara," jelasnya. (Mirror/OL-1)
PEMAIN Pachuca, Gustavo Cabral, setelah adanya tuduhan bahwa ia mengeluarkan komentar bernuansa rasial kepada pemain Real Madrid, Antonio Rudiger.
BEK Real Madrid, Antonio Rudiger, mengaku menjadi korban pelecehan rasial dalam laga Piala Dunia Antarklub melawan klub Meksiko, Pachuca, yang dimenangkan Madrid 3-1,
Keempatnya dinyatakan bersalah karena menggantung boneka yang mirip Vinicius Junior dari sebuah jembatan di dekat fasilitas latihan Real Madrid pada Januari 2023.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir berharap tak ada tindakan rasisme dalam pertandingan Indonesia vs Tiongkok
Vinicius Junior menjadi sasaran aksi rasisme dalam laga La Liga melawan Real Valldolid pada September 2022 saat dia meninggalkan lapangan saat digantikan di Stadion Jose Zorrilla.
Aksi rasisme itu dialamatkan kepada Yance dan Yakob Sayuri selepas kemenangan 1-0 Malut United atas Persib Bandung dalam pertandingan pekan ke-31 Liga 1 2024/25, Jumat (2/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved