Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Indonesia Tunggu Sikap IOC Terkait Vaksin untuk Atlet Olimpiade

Akmal Fauzi
20/4/2020 15:17
Indonesia Tunggu Sikap IOC Terkait Vaksin untuk Atlet Olimpiade
Seorang pria yang memakai masker berjalan di sebelah jam hitung mundur Olimpiade Tokyo 2020 di luar stasiun kereta api Tokyo, Kamis (17/4).(AFP/PHILIP FONG)

KETUA Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengatakan, seruan vaksinasi covid-19 untuk para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo tahun depan belum dibahas negara anggota. Indonesia saat ini masih menunggu sikap Komite Olimpiade Internasional (IOC).

“Itu juga yang menjadi concern kami. Spekulasi tentang vaksin tentu baru pasti kalau sudah resmi di release,” kata Okto kepada Media Indonesia, Senin (20/4).

Okto mengatakan, IOC sudah menetapkan waktu Olimpiade menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021 setelah ditunda akibat pandemi covid-19. Okto menegaskan, apapun keputusan IOC, hal yang perlu diprioritaskan adalah keselamatan dan kesehatan atlet dan ofisial.

“Tapi pastinya, kami tetap melihat juga perkembanga pandemic covid ini. Perkembangannya kan unpredictable, jadi kami harus menyesuaikan. Paling utama adalah keselamatan dan kesehatan para atlet dan ofisial,” tegasnya.

Baca juga: Pakar Pesimistis Olimpiade Bisa Digelar pada 2021

Sebelumnya, seruan agar adanya pemberian vaksin covid-19 sebagai upaya realistis agar Olimpiade Tokyo bisa tetap digelar disampaikan profesor bidang kesehatan masyarakat global di University of Edinburgh, Skotlandia, Devi Sridhar.

Dia meragukan Olimpiade Tokyo bisa dihelat tahun depan apabila vaksin virus korona belum ditemukan. Sridhar mengatakan pengembangan vaksin menjadi kunci penting dalam penyelenggaraan Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade.

Sementara, vaksin, menurutnya, diketahui baru bisa didapat setelah dilakukan pengujian selama satu atau satu setengah tahun.

"Apabila kita bisa menemukan vaksinnya hingga tahun depan maka saya kira Olimpiade menjadi realistis bisa digelar tahun depan," kata Sridhar dikutip dari BBC, Sabtu (18/4).

Vaksin (virus corona) yang efektif, terjangkau, dan tersedia ini nantinya akan mengubah kondisi saat ini. Jika kita tidak dapat menemukan sebuah terobosan ilmiah, saya kira Olimpiade Tokyo tampak sangat tidak realistis," ujarnya.

Keraguan serupa juga sempat dilontarkan Ketua Penyelenggara Tokyo 2020, Toshiro Muto. Ia sangsi apabila pesta olahraga terakbar di dunia itu dapat terlaksana sesuai jadwal. "Saya tidak berpikir ada orang yang bisa mengatakan apakah situasi akan terkendali pada Juli tahun depan," kata Muto.

Ketua tua Komisi Koordinasi IOC John Coates dalam konferensi pers, Kamis (17/4), mengaku bahwa pandemi covid-19 masih dapat berdampak pada penyelenggaraan Olimpiade tahun depan.

Meski begitu, panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo tetap optimistis bisa menggelar Olimpiade tahun depan dengan sukses. 

Setelah Olimpiade diputuskan ditunda, panitia langsung membentuk gugus tugas untuk membuat rencana selama setahun ke depan. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya