Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
GANDA putra bulu tangkis Indonesia hanya sukses membawa pulang satu medali perunggu dari SEA Games 2019 lewat pasangan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf.
Pencapaian ini merupakan hasil terbaik yang diperoleh ganda putra, setelah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang merupakan unggulan satu, terhenti di babak perempat final.
Pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi mengaku kecewa dengan penampilan Fajar/Rian.
Di babak semifinal, Wahyu/Ade dihentikan oleh unggulan dua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia). Mereka kalah usai bermain tiga gim dengan skor 12-21, 21-18, dan 19-21.
Pasangan yang diandalkan Herry pada turnamen ini justru tidak bisa maksimal di lapangan. Keduanya terhenti di perempat final dari Bodin Isara/Maneepong Jongjit (Thailand).
Baca juga: Penantian Panjang Gresyia Berakhir
“Buat Fajar/Rian, penampilan mereka tidak baik dan terus merosot. Mereka harus memperbaiki semuanya. Baik dari segi teknik, mental, dan semuanya. Kalau enggak tahun depan mereka bisa tersusul Wahyu/Ade atau bahkan sama Leo (Rolly Carnando)/Daniel (Marthin)," kata Herry.
"Tahun depan kesempatan akan terus terbuka. Siapa yang tidak bisa memanfaatkan kesempatannya, bisa jadi tersusul dengan pemain-pemain lapis lainnya. Ini warning buat mereka sendiri," urainya
Herry menilai penampilan Fajar/Rian sangat mengecewakan di SEA Games 2019. Padahal, mereka menempati peringkat lima dunia.
"Mereka saat ini sudah masuk lima besar dunia, tapi kualitas permainannya masih kurang sesuai. Saya kecewa sekali dengan penampilan mereka di SEA Games saat ini,” jelas Herry.
“Kepercayaan diri mereka masing-masing harus ditingkatkan. Waktu beregu penampilan Rian di bawah performa sekali. Begitu main perorangan sudah lumayan, tapi gantian Fajarnya yang kurang. Jadi gantian terus. Dua-duanya harus introspeksi diri masing-masing,” tutup Herry. (Medcom/OL-2)
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan pihaknya menghormati proses hukum.
Personel yang meraih piagam penghargaan merupakan atlet yang berprestasi dan berasal dari berbagai wilayah dan bidang.
Perlu diketahui bahwa PGN telah menjalin kerja sama dengan PBVSI selama 10 tahun dan PB ISSI selama 7 tahun.
Hal itu dilakukan karena ada beberapa cabor yang target medalinya meleset saat mengikuti ajang dua tahunan tersebut.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi ingin mengetahui laporan terkait hasil Sea Games 2019 dan persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021, Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB Perbakin, Firtian Judiswandarta, ada tiga strategi rahasia untuk bisa mencapai prestasi yang membanggakan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved