Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GANDA putra bulu tangkis Indonesia hanya sukses membawa pulang satu medali perunggu dari SEA Games 2019 lewat pasangan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf.
Pencapaian ini merupakan hasil terbaik yang diperoleh ganda putra, setelah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang merupakan unggulan satu, terhenti di babak perempat final.
Pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi mengaku kecewa dengan penampilan Fajar/Rian.
Di babak semifinal, Wahyu/Ade dihentikan oleh unggulan dua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia). Mereka kalah usai bermain tiga gim dengan skor 12-21, 21-18, dan 19-21.
Pasangan yang diandalkan Herry pada turnamen ini justru tidak bisa maksimal di lapangan. Keduanya terhenti di perempat final dari Bodin Isara/Maneepong Jongjit (Thailand).
Baca juga: Penantian Panjang Gresyia Berakhir
“Buat Fajar/Rian, penampilan mereka tidak baik dan terus merosot. Mereka harus memperbaiki semuanya. Baik dari segi teknik, mental, dan semuanya. Kalau enggak tahun depan mereka bisa tersusul Wahyu/Ade atau bahkan sama Leo (Rolly Carnando)/Daniel (Marthin)," kata Herry.
"Tahun depan kesempatan akan terus terbuka. Siapa yang tidak bisa memanfaatkan kesempatannya, bisa jadi tersusul dengan pemain-pemain lapis lainnya. Ini warning buat mereka sendiri," urainya
Herry menilai penampilan Fajar/Rian sangat mengecewakan di SEA Games 2019. Padahal, mereka menempati peringkat lima dunia.
"Mereka saat ini sudah masuk lima besar dunia, tapi kualitas permainannya masih kurang sesuai. Saya kecewa sekali dengan penampilan mereka di SEA Games saat ini,” jelas Herry.
“Kepercayaan diri mereka masing-masing harus ditingkatkan. Waktu beregu penampilan Rian di bawah performa sekali. Begitu main perorangan sudah lumayan, tapi gantian Fajarnya yang kurang. Jadi gantian terus. Dua-duanya harus introspeksi diri masing-masing,” tutup Herry. (Medcom/OL-2)
Seleksi pemain dilakukan untuk persiapan menuju tiga ajang internasional.
Pada Piala Asia U-19 2018, Timnas Indonesia U-19 berhasil melesakkan sembilan gol. Namun, tidak ada satupun gol tersebut yang berasal dari dari kaki penyerang tengah.
Timnas U-22 akan disiapkan untuk tiga ajang.
Sudah sejak 1991, Indonesia gagal meraih medali emas sepak bola dari ajang SEA Games.
Skuat Garuda Muda membidik gelar juara di SEA Games 2019.
Pelatih Timnas Indra Sjafri menegaskan, seluruh punggawa Garuda Muda memiliki jiwa pejuang yang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved