Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kemenpora Berikan Penghargaan kepada 91 Insan

Despian Nurhidayat
09/9/2019 11:50
Kemenpora Berikan Penghargaan kepada 91 Insan
Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Imam Nahrawi (kanan) bersama Ketua Umum KONI Pusat Marciano .(ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

SEBANYAK 91 insan olahraga menerima penghargaan pada puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019 di Siring Menara Pandang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tadi malam. Penghargaan tersebut langsung diserahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi kepada 20 perwakilan penerima yang datang dalam acara tersebut.

Sutiknyo selaku anggota Tim Penilai Penghargaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan bahwa para penerima penghargaan itu terdiri atas atlet, atlet purna, pelatih, pembina, penggerak, dan wasit. Untuk atlet terdapat 58 orang, yang terdiri atas 44 atlet aktif dan 14 atlet purna.

Untuk pelatih berjumlah 17 orang, pembina 5 orang, penggerak 6 orang, dan wasit 5 orang. "Kami mengundang 20 perwakilan untuk menerima penghargaan itu di Banjarmasin. Para penerima lainnya akan diberikan kepada yang bersangkutan secepatnya," ungkap Suktiknyo dalam rapat pematangan persiapan pemberian penghargaan itu di Hotel Aria Barito, Banjarmasin, kemarin.

Perwakilan atlet yang hadir di Banjarmasin terdiri atas Muhammad Faathir (angkat besi), Medina Warda Aulia (catur), Muhammad Akbar Kurniawan (berkuda), Muhammad Fadli Imammuddin (paracycling), Abdul Rahman Darwin K Latjanda (taekwondo), dan Rizky Faidan (e-sport). Sementara itu, atlet purna diwakili Hasiati Lawole (atletik), Hero Pariyono (powerlifting), Gerardus Mayella Balaigeze (atletik).

Untuk pelatih diwakili Waluyo (paraatletik), Aceng Supendi (rafting), dan Ghessa Salo (Badminton SO). Wasit diwakili Yuli Wulandari (basket).

Disebutkan, kecuali pembina, para penerima penghargaan lain juga memperoleh uang kesejahteraan dengan jumlah yang berbeda. Untuk setiap atlet memperoleh Rp40 juta, pelatih Rp30 juta, tenaga keolahragaan lain Rp25 juta. Ada juga beasiswa S-1 sebesar Rp22,5 juta dan SMA Rp17,5 juta.

 

Sinkronisasi

Terkait dengan Haornas, sinkronisasi program dan kegiatan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), induk organisasi cabang olahraga (cabor), serta pemerintah dari tingkat daerah hingga pusat sangat penting dalam peningkatan prestasi. Untuk itu, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, mengharapkan tiga pilar olahraga Indonesia ini dapat memperkuat kolaborasi dan integrasi pembinaan dalam menciptakan atlet berprestasi.

"Kita bisa maju kalau KONI dan cabang olahraga berkolaborasi dari tingkat kabupaten atau kota sampai provinsi hingga pusat. Harus ada dulu integrasi dari daerah hingga pusat. Jangan jalan sendiri-sendiri, apalagi saling melemahkan sehingga pembinaan atlet tidak bisa memenuhi harapan kita," ungkap Marciano saat berada di Hotel Mercure, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tadi malam, dilansir dari siaran pers KONI.

Tampil untuk pertama kali di tanah kelahirannya setelah terpilih menjadi Ketua Umum KONI Pusat, Marciano bangga dan merasa terhormat memaparkan Paradigma Baru Organisasi KONI Pusat di hadapan stakeholders olahraga yang hadir pada acara yang digagas Kemenpora itu.

"Organisasi olahraga harus bisa melihat sumber daya untuk menciptakan atlet berprestasi. Mari kita dari tingkat daerah hingga pusat, meneguhkan tekad untuk menunjukkan Indonesia mempunyai segudang atlet berprestasi," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Ketua BIN tersebut. (S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya