Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARI Olahraga Nasional, yang diperingati setiap 9 September, menghormati sejarah panjang serta kontribusi besar olahraga terhadap kesehatan masyarakat dan persatuan bangsa Indonesia.
Ditetapkan pada 1983, tahun ini, Haornas telah mencapai perayaan yang ke-41. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya aktivitas fisik dan mendorong masyarakat dari berbagai latar belakang untuk aktif dalam berbagai jenis olahraga.
Selain itu, peringatan ini juga bertujuan memperkuat semangat sportivitas di tanah air. Olahraga tidak hanya memberikan manfaat untuk kesehatan fisik tetapi juga untuk kesehatan mental. Jika dilakukan seecara rutin dan teratur, olahraga akan menjadi bagian penting untuk kesejahteraan hidup.
Baca juga : Hari Olahraga Nasional Ke- 41, Ini Tema dan Alasannya
Hari Olahraga Nasional memiliki sejarah yang panjang, yang dimulai sejak 1948, ketika Indonesia berencana mengikuti Olimpiade pertamanya di London, Inggris. Namun, karena Indonesia belum diakui secara internasional, atlet Indonesia ditolak secara administratif.
Walaupun ditawari untuk menggunakan paspor Belanda, Indonesia menolak tawaran tersebut dan tetap ingin bertanding atas nama bangsa sendiri.
Sebagai respons, ketua Komite Olimpiade Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, bersama dengan Persatuan Olahraga Republik Indonesia (sekarang dikenal sebagai Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI), menginisiasi Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 9 September 1948 di Solo, Jawa Tengah.
Baca juga : Merayakan Hari Olahraga Nasional dengan Aktivitas yang Menyehatkan
Inisiatif ini melahirkan kegiatan kompetisi olahraga serupa di dalam negeri yang dirancang oleh Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dan dinamakan Pekan Olahraga Nasional (PON).
PON diadakan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia juga mampu menyelenggarakan acara olahraga tingkat nasional.
Di samping itu, para atlet Indonesia menyambut baik acara ini, dengan 600 atlet dari seluruh Indonesia berpartisipasi. Pembukaan PON pertama pada 9 September 1948 ini menampilkan 9 cabang olahraga dan 108 medali yang diperebutkan.
Kemudian, pada 9 September 1983, Presiden Soeharto menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Olahraga Nasional (Haornas) saat meresmikan pemugaran Stadion Sriwedari di Surakarta.
Keputusan ini, yang tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 tahun 1985, mencerminkan komitmen untuk memasyarakatkan olahraga, mengolahragakan masyarakat, serta mengembangkan pembinaan olahraga nasional. Kini, PON telah menjadi salah satu event olahraga terbesar di Indonesia. (Z-1)
Selain memperingatinya dengan berbagai kegiatan olahraga, mari kita tunjukkan dukungan melalui ucapan inspiratif dan penggunaan twibbon khusus untuk Hari Olahraga Nasional.
Merayakan Hari Olahraga Nasional tidak hanya terbatas pada mengikuti acara resmi atau kompetisi, tetapi juga dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana.
Tema yang diusung di Hari Olahraga Nasional tahun ini adalah Ayo Berolahraga: Bersatu Kita Juara.
Aice meluncurkan varian Aice Mochi Milk Tea dan Aice Moong Bean. Varian ini dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan cemilan ideal yang cocok untuk gaya hidup sehat.
Wilio Champion Festival yang telah berlangsung pekan lalu, dengan mengajak anak-anak untuk mengasah talentanya melalui kegiatan Futsal Coaching Clinic.
MENEMUKAN kembali identitas Indonesia, demikian ide penulisan sejarah yang diusung oleh Kementerian Kebudayaan dengan melibatkan 113 sejarawan dan arkeolog.
ANGGA Dwimas Sasongko bersama Visinema Pictures meneruskan ambisinya untuk menggarap film epik tentang Pangeran Diponegoro berjudul Perang Jawa.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved