Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Kelola Dana Olahraga, KPK : Inasgoc Bisa Jadi Contoh

Mediaindonesia.com
01/8/2019 21:00
Kelola Dana Olahraga, KPK : Inasgoc Bisa Jadi Contoh
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan saat berbicara di depan pengurus KONI(Dok. KONI)

KESUKSESAN Asian Games 2018 bukan hanya dari segi penyelenggaraan dan prestasi, tapi juga dari sisi administrasi dan penggunaan keuangan yang baik. Hal itu pun diakui oleh Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan.

Menurutnya, kesuksesan panitia penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) bisa menjadi contoh dalam membawa olahraga menjadi industri.dan mengelola dana olahraga.

"Ketika menghadapi Asian Games 2018, kita diwanti-wanti mendampingi INASGOC demi nama besar Indonesia. Belajar dari INASGOC, ternyata olahraga bisa jadi industri. Ini yang harusnya menjadikan contoh agar dunia olahraga ini ke depan bisa lebih mandiri," kata Pahala.

Hal itu ditegaskannya, saat menjadi salah satu tamu undangan pada pengukuhan dan pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat periode 2019-2023 di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (1/8).

Pahala mengingatkan, KONI di bawah pimpinan Marciano Norman diharapkan lagi tidak melakukan budaya gratifikasi (suap) dalam melakukan kegiatan. Apalagi KONI saat ini menjadi pantauan setelah beberapa pengurusnya terdahulu berurusan dengan lembaga antirasuah itu.

Baca juga : KPK Panggil Sesmenpora untuk Pengembangan Korupsi Dana Hibah

"Buat KPK salah satu unit yang belum berhubungan dengan intens (KONI), tapi sekarang kita akan ikut mendampingi baik KONI Pusat maupun KONI Daerah," kata Pahala.

Menurut dia, KONI maupun pihak lain harus segera menghilangkan budaya suap dan gratifikasi. Apalagi yang berkaitan dengan dana hibah dan bantuan sosial. Untuk itu pihaknya meminta induk organisasi olahraga Indonesia itu lebih transparan.

"Kuncinya semuanya buat transparan. Anggaran juga harus terbuka. Jika mengajukan proposal nilainya jelas. Kegunaannya, laporannya juga jelas. Jika perlu proposal dipublikasikan sehingga masyarakat bisa memantau apakah program yang dijalankan benar," katanya menambahkan.

Dengan terjadinya kerja sama ini, Pahala berharap tidak ada lagi kasus olahraga yang masuk ke lembaga anti rasuah itu.

"KPK siap memfasilitasi. Jika KONI Daerah kami juga akan membantu karena kami juga ada perwakilan di daerah. Harapan kami, tahun ini adalah yang terakhir kasus olahraga masuk KPK," ujarnya.

KONI Pusat di bawah kepemimpinan Marciano Norman memang membuat gebrakan dengan menggandeng KPK demi berjalannya akuntabilitas keuangan di induk organisasi olahraga Indonesia.

Tidak hanya itu, untuk kepengurusan juga melibatkan banyak pihak mulai mantan atlet, pengusaha, hingga disabilitas. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya