Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PETENIS Prancis berusia 16 tahun, yang tampil di turnamen Grand Slam Prancis Terbuka dengan fasilitas wildcard, Diane Parry membuat sejarah di Roland Garros, Senin (27/5).
Di usia 16 tahun dan 281 hari, Parry menjadi petenis termuda yang memenangi pertandingan babak utama di Prancis Terbuka pada dekade ini, setelah mengalahkan petenis Belarusia Vera Lapko dalam dua set langsung 6-2 dan 6-4.
Untuk pertama kalinya lolos ke babak utama WTA setelah hanya memainkan empat pertandingan kualifikasi level tour, Parry menggetarkan penonton di Court 8 dengan perpaduan antara winner murni dan pukulan keras penghasil winner.
Menunjukkan pukulan backhand satu tangan yang berpengaruh besar, ia akhirnya bangkit setelah dipatahkan servisnya pada set kedua dan memenangi lima dari enam gim terakhir dalam pertandingan tersebut untuk memastikan tempat pada putaran kedua.
"Pertandingan yang bagus," kata Parry kepada wartawan setelah pertandingan melalui penterjemah seperti dikutip laman WTA Tour.
"Saya sangat gembira dan puas memenangi pertandingan putaran pertama ini."
Baca juga: Serena Williams Susah Payah ke Putaran Kedua Prancis Terbuka
"Saya tahu bahwa saya harus fokus dan tetap fokus sekali pun kehilangan satu bola. Saya harus memberikan yang terbaik pada akhirnya."
"Pada awal set kedua, saya agak frustrasi. Saya tidak punya perasaan yang saya inginkan, tapi saya berusaha untuk tetap setenang mungkin, karena saya tahun bahwa itulah sikap yang saya perlukan untuk menang," imbuhnya.
Ini bukan pertama kalinya ia membuat sejarah dalam Grand Slam. Parry menjadi pemain pertama yang lahir 2002 yang memenangi pertandingan Grand Slam apapun ketika ia memenangi putaran pertama kualifikasi sebagai wildcard tanpa ranking tahun lalu di Paris.
Dengan debut kemenangannya pada babak utama tahun ini, ia mengikuti jejak rekan senegaranya Alize Cornet dengan keberhasilannya yang luar biasa.
Cornet, petenis dengan wildcard berusia 15 tahun pada 2005, mengalahkan petenis Rusia Alina Jidkova pada pertandingan putaran pertamanya, sebelum kalah dari Amelie Mauresmo- dan mengulangi hal yang sama pada usia 16 tahun dengan wildcard pada 2006, menyusul ulang tahunnya pada Januari.
Parry adalah petenis Prancis termuda sejak Cornet yang memenangi pertandingan pada turnamen utama di negaranya.
Ia juga menjadi pemain termuda yang memenangi pertandingan di Prancis Terbuka secara keseluruhan sejak Michelle Larche de Brito (16 tahun) dari Portugal berhasil maju ke putaran ketiga pada 2009.
"Saya berusaha fokus satu hari satu hari dan tidak mempunyai ekspektsi yang jauh," kata Parry, ketika diberitahu tentang prestasinya oleh wartawan.
"Saya berusaha tidak memikirkan masa depan. Saya berusaha meningkatkan diri setiap hari, sau hari satu hari dan kita akan lihat bagaimana hasilnya nanti," katanya.
Pada putaran kedua, Parry akan bertemu unggulan 20 Elise Mertens dari Belgia, yang menyisihkan Tamara Zidansek dari Slovenia dalam tiga set 6-4, 3-6, dan 6-2. (OL-2)
Swiatek untuk pertama kalinya akan bisa tampil di babak empat besar Wimbledon.
Aryna Sabalenka mengemas kemenangan 4-6, 6-2, dan 6-4 dalam tempo 2 jam 54 menit atas Laura Siegemund di perempat final Wimbledon.
Carlos Alcaraz tampil gemilang saar menang 6-2, 6-3, dan 6-3 setelah 1 jam 39 menit untuk mengalahkan Cameron Norrie di perempat final Wimbledon.
Semifinal Wimbledon kali ini merupakan penampilan kedua Taylor Fritz di empat besar turnamen Grand Slam setelah AS Terbuka tahun lalu.
Ada kesalahan operator dalam penerapan teknologi hakim garis.
Mirra Andreeva menjadi petenis termuda yang mencapai perempat final Wimbledon sejak Nicole Vaidisova, sekitar 18 tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved