Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
TIM Indonesia sementara tertinggal 0-1 dari Denmark setelah kekalahan ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja atas pasangan Mathias Christiansen/Sara Thygesen dengan skor 17-21 dan 11-21.
Christiansen/Thygesen yang merupakan pasangan baru, memberikan perlawanan sengit kepada Hafiz/Gloria sejak awal permainan. Sempat unggul 11-7 di game pertama, Hafiz/Gloria terus tertinggal dalam perolehan angka di akhir permainan.
Pada gim kedua, Christiansen/Thygesen semakin percaya diri, mereka tak memberi kesempatan pada pasangan Indonesia untuk mengembangkan permainan.
"Saya kurang puas dengan penampilan saya, biasanya saya dapat poin dari servis saya, tapi kali ini servis saya tidak seperti biasanya. Bola-bolanya ke Hafiz jadi tanggung dan menyusahkan, dan saya juga banyak melakukan kesalahan sendiri. Lawan juga lebih siap menunggu bola-bola dari kami," ujar Gloria seusai pertandingan dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia pada Rabu (22/5).
"Menurut saya, Gloria belum menemukan sentuhan, sayang sekali, kalau dia bisa menemukan sentuhannya game pertama, dari servis mungkin kami bisa ambil poin. Tapi, karena dari servis masih kurang touch, jadi rada tanggung," kata Hafiz.
Baca juga: Tim Indonesia Jajal Arena Piala Sudirman
Hafiz juga mengatakan bahwa di game pertama dan kedua tak banyak perbedaan. Lawan telah mengantisipasi permainan mereka.
"Game pertama dan kedua nggak jauh beda, lawan yakin karena bolanya agak berat di sini. Lawan sering angkat bola ke belakang, saya sudah smash kencang tapi pengembaliannya hanya setengah saja," ujar Hafiz.
"Sebenarnya dari tadi nggak mikir kami kalah atau apa, tapi mikir senangkan diri saya saja dengan mendengar dukungan dari penonton, membuat saya lebih semangat. Pressure itu ada, tapi nggak terlalu dipikirkan karena saya malah mau maksimal, mau sumbang poin, tapi keadaannya berbalik di lapangan," ujarnya.
Saat berita ini diturunkan, Anthony Sinisuka Ginting tengah bertanding melawan pemain tunggal Denmark Viktor Axelsen. (OL-7)
Jika Indonesia Arena tidak memungkinkan, pemerintah juga membuka opsi penggunaan venue alternatifuntuk Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.
Indonesia memiliki rekam jejak yang baik dalam menyelenggarakan berbagai event olahraga internasional.
Hasil di Piala Sudirman 2025 bisa menjadi tolok ukur kemajuan dan proses yang sudah berada dalam jalur yang benar.
Taufik Hidayat memastikan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) bakal melakukan evaluasi atas kegagalan bulu tangkis Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Alwi Farhan menjadi salah satu nama yang diprediksi melejit setelah tampil menawan dengan menumbangkan andalan Denmark Anders Antonsen di babak grup Piala Sudirman 2025.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat menekankan bahwa untuk meraih prestasi dalam sebuah turnamen, terutama di tingkat global, membutuhkan proses Panjang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved