Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan punya mimpi menghadirkan kembali "Bandung Kota Kembang" di tengah dinamika pembangunan kota. Ini disampaikannya saat menghadiri Konservasi Anggrek Bersama Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) DPC Kota Bandung di Pendopo, Sabtu (12/7).
Farhan menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi Pemkot dengan komunitas dalam menghidupkan kembali identitas Kota Bandung. Kegiatan ini sebagai langkah sederhana dengan dampak yang luar biasa. Komunitas seperti PAI adalah contoh nyata kekuatan masyarakat yang tumbuh secara organik di Kota Bandung.
"Pendopo adalah ruang inklusif. Musisi bisa tampil, pengajian bisa berlangsung, bahkan kegiatan politik dan ekonomi bisa dilakukan di sini. Sekarang, anggrek juga hadir di sini sebagai simbol kolaborasi,” ungkapnya.
Menurut Farhan, peran pemerintah kini lebih kepada menciptakan ekosistem yang mendukung tumbuh kembangnya komunitas. Salah satunya dengan menyediakan ruang dan sarana yang dibutuhkan. Farhan menyebut DKPP Kota Bandung telah membangun laboratorium tanaman anggrek sebagai upaya mendukung konservasi ini.
"Saya punya mimpi, anggrek ini bisa jadi sesuatu yang besar. Tapi jangan dulu berpikir ekonomi. Jalani saja dulu sebagai hobi, dengan kesungguhan," tuturnya.
Ketua Pelaksana Konservasi Anggrek PAI DPC Kota Bandung, Fam Kiun Pat menyampaikan, penanaman anggrek akan dilakukan secara bertahap di lingkungan Pendopo. Kegiatan ini dapat menjadi simbol kebanggaan masyarakat Kota Bandung dalam melestarikan spesies anggrek, terutama yang berasal dari Jabar.
"Ini awal dari kembalinya istilah Bandung Kota Kembang," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PAI DPC Kota Bandung, Agung Prihanto, berterima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung yang telah memberikan ruang serta dukungan kepada komunitas PAI. Ia berharap laboratorium anggrek di Cipadung dapat menjadi showcase edukasi bagi masyarakat dan pelajar.
"Kami siap mendukung dari sisi bibit dan perawatan. Kami ingin kegiatan ini tidak hanya mempercantik, tapi juga mengedukasi publik tentang kekayaan flora kita," tandasnya.
Agung melanjutkan, Inisiatif konservasi anggrek ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan sekaligus memperkuat identitas Bandung sebagai kota kembang. (H-1)
Pemberian KIA merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam memberikan perlindungan dan pengakuan identitas kepada anak sejak dini.
Pemerintah Kota Bandung telah menjalankan berbagai kebijakan strategis dalam penanggulangan bencana
Perda yang baru ini (Nomor 6 Tahun 2025) tidak menyebutkan detail bangunan cagar budayanya ada berapa dan belokasi di mana saja.
Pencegahan tetap penting. Sistem ini harus terus dijaga dan ditingkatkan
Teknologi “mini sorting plant” yang diusung Qinglv menjadi sorotan karena mampu menyortir 100 ton sampah per hari hanya di lahan seluas 1.600 meter persegi.
Farhan menjelaskan, penyelenggaraan event ini adalah bagian dari kolaborasi Pemkot Bandung dengan berbagai mitra dan para pelaku usaha kecil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved