Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kelompok Tani Berkolaborasi Optimalkan Limbah Pertanian Tingkatan Produksi Jeruk

Arnoldus Dhae
21/6/2025 21:42
Kelompok Tani Berkolaborasi Optimalkan Limbah Pertanian Tingkatan Produksi Jeruk
(DOK Universitas Warmadewa)

Dalam upaya meningkatkan produktivitas jeruk di Desa Belantih, akademisi dari Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi Universitas Warmadewa, Ir. Ni Komang Alit Astiari, M.Si., mendorong kelompok tani untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah pertanian. Hal ini disampaikan saat pelaksanaan Program Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan (PBK) pada Sabtu (21/6/2025) di Desa Belantih, Bangli.

Dalam acara tersebut, Alit Astiari menjelaskan bahwa pemanfaatan limbah pertanian yang berkelanjutan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas buah jeruk. "Penggunaan pupuk organik dari limbah pertanian tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menurunkan ketergantungan petani pada pupuk anorganik yang harganya semakin mahal dan sulit didapat," ujarnya.

Alit Astiari menambahkan bahwa selama ini banyak petani jeruk di Desa Belantih menghadapi masalah dalam hal kualitas buah dan produktivitas. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini, antara lain pemeliharaan yang kurang intensif dan rendahnya kapasitas  petani dalam mengadopsi teknologi budidaya yang baik. "Kami ingin memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada Kelimpok Tani agar mereka dapat mengolah limbah menjadi pupuk berkualitas yang dapat meningkatkan hasil panen," kata Alit.

Dalam program ini, akademisi memberikan penyuluhan dan demonstrasi tentang pengolahan  limbah organik   dari sisa-sisa pertanian dan kotoran ternak menjadi kompos menjadi kompos dan pupuk organik cair kepada Kelompok Tani Tani Dharma Kriya.  Sedangkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Widya Pertuwi juga diberikan ketrampilan mengolah samlah rumah tangga seperti limbah janur, limbah dapur  dijadikan kompos untuk menyuburkan tanah pekarangannya sendiri dan mengurangi pencemaran lingkungan sekitar rumahnya. Acara tersebut  dihadiri oleh perwakilan Kelompok Tani dan  KWT juga dihadiri oleh petugas penyuluh lapangan (PPL) setempat.

Ketua Kelompok Tani, Wayan Selamat dan Ketua KWT "Widya Pertiwi", Ni Wayan Sukarini, menyampaikan rasa terima kasih atas pelatihan yang diberikan. "Kami sangat bersyukur karena ini adalah kesempatan yang berharga bagi kami untuk belajar mengolah limbah yang selama ini dianggap tidak berguna. Kami berharap bisa mempraktikkan ilmu ini dalam usaha tani kami," ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anggota Kelimpok Tani dan KWT dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan limbah organik sehingga tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga meningkatkan produksi jeruk yang berkualitas.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang didanai oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Warmadewa. Melalui inisiatif ini, diharapkan keberlanjutan pertanian di Desa Belantih dapat terjaga dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya