Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
BEREDAR video di media sosial kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Nimitz, melintas di sekitaran perairan Aceh. Kapal induk itu disebut-sebut hendak menuju Timur Tengah di tengah perang Iran dan Israel.
Kapal itu dilaporkan melintas di perairan Selat Malaka dan melewati laut Aceh pada Selasa, 17 Juni 2025, dengan kecepatan tinggi lebih dari 30 knot.
Keberadaan kapal Induk Amerika melintas di laut Aceh tersebut sempat terekam kamera nelayan lokal dan menjadi viral di media sosial.
Hal ini memunculkan berbagai spekulasi, termasuk dugaan misi militer ke Timur Tengah di tengah konflik yang memanas antara Iran dan Israel.
TNI Angkatan Laut melaui Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Tunggul menegaskan pelayaran USS Nimitz melintasi laut Aceh itu sah dan sesuai dengan ketentuan hukum laut internasional, terutama Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.
Dalam catatan pelacakan otomatis (AIS), USS Nimitz terlihat berlayar dari Laut China Selatan, masuk ke Laut Natuna Utara, lalu melintasi perairan utara Belawan, hingga ke Selat Malaka dan Samudera Hindia.
Posisi tersebut merupakan jalur pelayaran internasional yang dikenal sebagai Traffic Separation Scheme (TSS), di mana kapal perang asing pun berhak melintas selama mengikuti prinsip hak lintas damai.
TNI AL menyatakan akan terus memantau pergerakan kapal asing di perairan strategis Indonesia, khususnya di Selat Malaka dan sekitarnya.
(Alhadi Habibi/ Fahmi Reza/ P-3)
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Pemerintahan federal AS tetap siaga terhadap potensi ancaman yang muncul akibat konflik di Timur Tengah.
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali mencuat seiring dengan meningkatnya kemungkinan Iran menutup Selat Hormuz, jalur strategis yang menjadi urat nadi ekspor minyak dunia.
Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan keamanan global ke warganya menyusul ketegangan di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved