Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
ANGKA prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta. Kinerja Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dengan program menyentuh langsung permasalahan masyarakat berhasil signifikan menurunkan stunting.
Diketahui, Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemkes RI tanggal 26 Mei 2025, prevalensi stunting Jatim turun signifikan menjadi 14,7%. Sementara provinsi di Pulau Jawa lainnya seperti Jabar (15,9%), Jateng (17,1%), DKI Jakarta (17,3%), DIY (17,4 %), dan Banten (21,1%) berada di bawah Jatim.
“Prevalensi stunting kita turun signifikan dari yang sebelumnya 17,7% di 2023. Dan bahkan kita ini jadi yang terbaik kedua nasional dan terbaik pertama se-Pulau Jawa,” kata Khofifah melalui keterangannya, Rabu (28/5).
Khofifah mengungkapkan keberhasilan tidak terlepas dari kerja kolektif antara pemerintah provinsi, pemerintah daerah hingga masyarakat yang terdorong dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Jatim.
“Pemprov Jatim memang konsen untuk terus menurunkan angka stunting sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” katanya.
Khofifah bersama dengan jajaran pemerintah provinsi, daerah bahkan masyarakat tidak akan berhenti dengan pencapaian ini. Ia bertekad untuk terus menekan angka stunting di Jatim.
“Kami ingin pastikan upaya kita tidak akan berhenti dan semakin semangat untuk mewujudkan tidak ada kasus stunting baru (zero stunting) di Jawa Timur,” ucapnya.
Khofifah mendorong semua elemen masyarakat untuk bisa mewujudkan zero stunting di Jatim. Ia yakin dengan kerja bersama-sama, bukan tidak mungkin Jatim bisa bebas stunting dalam waktu dekat.
“Alhamdulillah, upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menurunkan angka prevalensi stunting berbuah manis. Mari bersama wujudkan zero stunting di Jatim,” tegas Khofifah. (E-4)
Prevalensi stunting secara nasional memang sudah turun. Kini berada di angka 19,8%. Tapi kuncinya ada di Jawa Barat, karena populasinya terbesar.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama BNI meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Kota Tangerang, Banten.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved