Pemkab Purwakarta Sebut Angka Stunting Turun 9,5 Persen

PEMERINTAH Kabupaten Purwakarta terus mengintensifkan upaya percepatan penurunan angka stunting melalui kerja kolaboratif berbasis pendekatan pentahelix, melibatkan dinas terkait, pemerintahan desa, tenaga kesehatan, serta masyarakat. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha menyebut kasus stunting di Kabupaten Purwakarta pada tahun 2024 mengalami penurunan sekitar 9,5% dari tahun 2023 yang mencapai 24%.

"Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting di Kabupaten Purwakarta pada tahun 2024 turun menjadi 14,5%, dari sebelumnya 24% di tahun 2023. Ini artinya terjadi penurunan sebesar 9,5%," kata Norman Nugraha, Kamis (28/5).

Baca juga : Kolaborasi Strategis Melawan Stunting untuk Indonesia Emas 2045

Norman mengungkapkan, capaian ini tak lepas dari kerja keras seluruh elemen pemerintahan hingga tingkat desa, termasuk camat, kepala puskesmas, lurah, kepala desa, serta kader dan masyarakat.

"Terima kasih kepada seluruh jajaran perangkat daerah, camat, kepala puskesmas, kepala desa, serta seluruh masyarakat. Penurunan angka stunting sebesar 9,5% ini sangat signifikan, dan hasil dari kerja bersama," ungkapnya.

Norman menegaskan masih ada beberapa kecamatan dengan angka stunting tinggi yang memerlukan intervensi lebih lanjut dari pemerintah daerah. Oleh karena itu, pembenahan secara menyeluruh dari aspek manajerial hingga implementasi di tingkat desa menjadi fokus ke depan.

"Stunting dipengaruhi oleh banyak faktor. Kami imbau masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat. Itu harus ditanamkan sejak usia dini," tuturnya.(M-2)