Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Benahi Taman Nasional, Kemenhut Terapkan Kuota Pendaki dan Sanksi

Widjajadi
27/5/2025 14:45
Benahi Taman Nasional, Kemenhut Terapkan Kuota Pendaki dan Sanksi
Menhut Raja Juli Antoni bersama puluhan anggota Kelana Warior yang dilibatkan WWF melakukan penanaman pohon di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, Selasa ( 27/5)(MI/Widjajadi)

KEMENTERIAN Kehutanan bersama Yayasan Konservasi WWF (World Wide Fund for Nature) dan barisan pecinta alam yang menyebut diri sebagai Kelana Warior, datang ke kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) Selasa (27/5) dalam upaya kampanye menjaga hutan, alam dan taman nasional.

"Tadi saya sampaikan, kedatangan kita ke kawasan hutan ini adalah sebagai upaya kampanye konservasi, agar taman nasional bisa cepat menuju kondisi zero waste dan zero accident," kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni usai penanaman bibit pohon Saninten di kawasan TNGM.

Menurut dia, dalam rangka perbaikan dan pembenahan tata kelola konservasi taman nasional, Pemerintah mulai menerapkan pembatasan kuota pendakian. Artinya masyarakat yang ingin mendaki harus mendaftar (online) di Balai Taman Nasional untuk mendapatkan e-ticketing dan gelang pintar RFID (Radio Frequency Identification). Kebijakan pembatasan atau kuota pendaki itu, lanjut dia, agar tata kelola menjaga keseimbangan ekologis seluruh taman nasional di Indonesia berlangsung efektif dan berkelanjutan.

"Perlunya pembatasan atau kuota ini, karena pada dasarnya keberadaan taman nasional di seluruh Indonesia itu merupakan eco-tourism bukan mass-tourism," ungkap Menhut Raja Juli Antoni.

Dia tegaskan, hal ini bukan berarti pemerintah tidak membolehkan pengunjung datang sebanyak-banyaknya. Namun, karena tujuannya adalah melakukan konservasi, sehingga ekologi dan ekosistem taman nasional bisa lebih terjaga dan berkelanjutan.

"Ya agar pengunjung (terbatas) itu selain bisa lebih menikmati keindahan alam, juga mampu menjaga dan merawat. Kawasan hutan sebenarnya bukan merupakan warisan tetapi titipan untuk generasi mendatang. Karena itu penanaman pohon di TNGM ini menjadi simbol kampanye konservasi dalam menjaga dan merawat hutan," tutur dia. 

Pelibatan para influencer lingkungan atau kelana warior oleh WWF dalam gerakan penanaman di TNGM, dinilai Raja, akan mampu membantu membangun kesadaran masyarakat dalam merawat dan menjaga lingkungan hutan taman nasional.

CEO WWF Indonesia, Aditya Bayunanda, mengatakan jumlah anggota kelana warrior mencapai 8000 orang, dan memiliki chanel sosmed masing-masing dengan jumlah pengikutnya sudah mencapai 11 juta follower lebih.

"Jadi kehadiran influencer ini memberikan dukungan kepada Kementerian Kehutanan dalam upaya melestarikan dan menjaga taman nasional. Taman nasional sebagai eco tourism bukan saja melakukan konservasi, tetapi juga akan memberikan profit making ke depannya. Ini sudah terjadi di banyak negara," ungkap pria yang akrab disapa Dito itu 

Dalam upaya merawat dan menjaga kelestarian hutan di kawasan taman nasional, Pemerintah belakangan ini sudah mulai menerapkan sanksi berupa black list 5 tahun pelarangan pendakian bagi para pendaki yang melanggar implementasi zero waste dan zero accident. Sudah ada sejumlah pendaki di taman nasional yang dikenai sanksi 5 tahun dilarang mendaki di seluruh taman nasional, karena kegiatannya ilegal atau mengganggu ketentuan yang menjadi ketetapan pemerintah.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya