Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Pariwisata Bantul mencatat, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta saat libur lebaran 2025, 28 Maret-5 April 2025 turun sekitar 25% dibanding momen libur lebaran pada 2024.
Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi menyampaikan, kunjungan wisatawan di Bantul selama periode tersebut mencapai 116.314 orang dengan PAD sekitar Rp1,6 miliar.
Turunnya daya beli masyarakat ditengarai menjadi salah satu penyebab turunnya kunjungan wisatawan. Turunnya kunjungan wisatawan di Yogyakarta juga dikonfirmasi oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY, Deddy Pranowo.
Dari laporan sejumlah hotel yang ia terima, okupansi hotel pada 28 Maret - 1 April 2025 hanya 30–50 persen, pada 2 - 4 April sempat hingga 80 persen, dan 5 - 7 April sekitar 40 hingga 60 persen.
Padahal pada lebaran tahun lalu, okupansi hotel di Yogyakarta relatif tinggi selama enam hari. "Tahun lalu rata-ratanya (okupansi) mencapai 85–90 persen," tutup dia. (H-3)
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
Di Kelompok Umur (KU) 12, SD Kanisius Duwet menjadi juara setelah menang atas MIS Al Islamiyah Grojogan.
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta menemukan satu kasus covid-19.
Sebanyak 351 penari terpilih dari Sabang sampai Merauke, kini memasuki masa karantina dan mengikuti latihan intensif untuk mempersiapkan pertunjukan Pagelaran Sabang Merauke.
GO Lucky Bike hanya tersedia untuk tamu Kotta GO Yogyakarta menjadikannya pengalaman eksklusif yang tak bisa Kottalites temukan di tempat lain.
Satgas ini untuk menangani maraknya hotel dan vila ilegal, serta mendorong pemerintah daerah lain untuk mencegah hal serupa tidak terjadi di wilayah Bali.
KETUA Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo mengatakan, target okupansi hotel 80 persen selama libur lebaran 2025 belum tercapai.
OKUPANSI hotel di momen Lebaran 2025 diprediksi akan mencapai 79 persen dengan jumlah kamar terjual 3.623 unit.
Efisiensi anggaran berimbas pada bisnis perhotelan di Jawa Tengah. Tingkat okupansi hotel menurun hingga 30% dan dikhawatirkan berdampak terjadinya pemutusan hubungan kerja di sektor ini.
Kondisi tersebut menurut Ida tentu akan berdampak pada tingkat okupansi hotel. Kondisi ini diperparah dengan masih lemahnya daya beli masyarakat yang masih lemah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved