Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) merilis peta peringatan dini terjadinya hujan lebat disertai petir di wilayah utara Jabar, di antaranya Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Kuningan. Hujan diprakirakan juga dapat meluas di kawasan sekitarnya, seperti Subang, Sumedang, Bandung, juga Ciamis pada Selasa (18/3), hingga pukul 17.00 WIB. Kondisi muncul karena adanya bibit siklon tropis 91S.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran persnya menjelaskan bahwa berdasarkan analisis per 17 Maret 2025, pukul 07.00 WIB, telah muncul bibit siklon tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 15 knots (28 km per jam) dan tekanan udara minimum 1010 hPa. Bibit siklon ini bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Meskipun demikian, dampaknya tetap dirasakan di beberapa wilayah, terutama Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jabar, yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.
"Selain itu, gelombang tinggi diprediksi terjadi di Samudra Hindia selatan Banten hingga Nusa Tenggara Barat berpotensi mengalami gelombang tinggi mencapai 2,5 – 4 meter," jelasnya.
Menurut Dwikorita meskipun bibit siklon ini tidak masuk ke wilayah Indonesia, namun dampaknya tetap signifikan. Maka dari itu, BMKG mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor serta pohon tumbang. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana diharapkan dapat mengambil langkah antisipatif guna mengurangi risiko yang mungkin timbul. Selain itu, aktivitas di wilayah perairan juga perlu dibatasi mengingat potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan pelayaran.
"Kepada pemerintah daerah, kami harap peringatan dini ini bisa direspons dan diperhatikan, serta segera melakukan langkah antisipatif. Koordinasi dengan instansi terkait, seperti BPBD sangat penting untuk memastikan upaya mitigasi berjalan efektif dan respons cepat dapat dilakukan jika terjadi bencana," ungkapnya.
Kesiapan Pemudik
Dwikorita menegaskan pentingnya kesiapan pemudik dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. BMKG menyediakan informasi cuaca secara real time, melalui platform Digital Weather for Traffic (DWT). Informasi ini diharapkan membantu pemudik merencanakan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman.
"Untuk meningkatkan keselamatan perjalanan, BMKG juga bekerja sama dengan BNPB, BPBD, Kementerian Perhubungan, serta operator transportasi guna meminimalkan dampak cuaca buruk," tuturnya.
Selain itu, lanjut Dwikorita, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) disiapkan dalam status siaga untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di jalur utama mudik. BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui situs web BMKG, aplikasi InfoBMKG, media sosial resmi, serta layanan SMS Blast dan Call Center 196.
"Dengan dukungan informasi cuaca yang akurat, diharapkan perjalanan mudik Idul Fitri 2025 berlangsung aman dan lancar," sambungnya. (H-4)
Namun diperkirakan, ratusan surat suara Pilkada Serentak 2024 rusak karena basah terkena air hujan.
Dengan adanya potensi hujan lebat, BMKG Jawa Barat pun mengimbau masyarakat agar bisa mengenal dan memahami lingkungannya. Hal itu agar bisa mengurangi resiko bencana.
Dalam keterangan resminya, BMKG menginformasikan di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat akan turun hujan, khususnya di wilayah Bogor.
PERINGATAN dini dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca ekstrem yang berpotensi akan melanda sejumlah wilayah pada 4 dan 5 September 2024.
Dari sejumlah wilayah tersebut, BMKG Jawa Barat juga memberikan waspada terhadap lima wilayah yang berpotensi diguyur hujan dengan intensitas lebat.
Selain itu, BMKG juga memenginformasikan dampak yang terjadi akibat hujan lebat di Jawa Barat, seperti jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved