Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
CUACA esktrem mengancam sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah mulai Kamis hingga Sabtu (13-15/3). Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, menjelaskan dinamika atmosfer saat ini berpotensi memicu hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang di berbagai wilayah.
"Adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah Jawa Tengah. Kondisi ini diperkuat oleh kelembapan udara yang tinggi di berbagai ketinggian, sehingga mendukung pembentukan awan hujan yang menjulang hingga lapisan atas," kata Yoga dalam keterangan resmi, Kamis (13/3).
Selain itu, labilitas lokal yang kuat juga turut mendukung proses konvektif pada skala lokal. Ini dapat memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Yoga menambahkan, kondisi ini berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem berupa hujan deras, kilat atau petir, serta angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah.
Berdasarkan analisis BMKG, wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada 13 Maret 2025 meliputi Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo, Temanggung, Salatiga, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Kabupaten Semarang, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
“Pada 14 Maret 2025, wilayah yang berpotensi terdampak meluas ke Purworejo, Pati, Kudus, Jepara, Demak, dan Kota Semarang,” ujarnya.
Sementara pada 15 Maret 2025, wilayah-wilayah seperti Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Grobogan, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Brebes tetap berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
BMKG mengimbau masyarakat Jawa Tengah, terutama yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini. Yoga Sambodo menekankan cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir.
"Masyarakat diharapkan untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru dari BMKG dan menghindari aktivitas di daerah rawan bencana saat hujan lebat atau angin kencang terjadi. Selain itu, pastikan lingkungan sekitar aman dari potensi pohon tumbang atau genangan air yang dapat memicu banjir," pungkasnya.(M-2)
CJIBF hadir sebagai forum kolaborasi untuk membangun potensi-potensi wilayah di Jawa Tengah.
Terpilihnya Kaesang dan keterlibatan penuh Jokowi menjadi sinyal bahwa wilayah Jawa Tengah akan dijadikan pondasi baru bagi PSI
Air laut pasang (rob) diperkirakan akan mencapai puncaknya dengan ketinggian 1 meter terjadi pukul 13.00-16.00, sehingga berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.
Pengelolaan limbah yang benar merupakan kewajiban dalam menjaga lingkungan dari potensi kerusakan, pun menjadi bagian dalam memastikan jaminan makanan halal
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Gelombang tinggi berkisar 2,5-4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah dan ketinggian gelombang 1,25-2,5 terjadi di perairan utara terutama Karimunjawa.
BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi disertai kilat/petir serta angin kencang.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada Kamis, 31 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 31 Juli 2025. Cuaca cerah akan mendominasi kawasan ibu kota.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
BMKG mencatat bahwa terjadi tsunami kecil di perairan Indonesia akibat gempa M 8,7 yang terjadi wilayah pesisir timur Rusia. Gelombang tsunami tersebut paling tinggi sekitar 20 cm.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved