Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JUMLAH daerah berpotensi dilanda cuaca ekstrem di Jawa Tengah meningkat. Potensi cuaca ekstrem akan berlangsung di 34 daerah di kawasan pegunungan, dataran tinggi Jawa Tengah bagian barat hingga timur, serta Pesisir Selatan. Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut diminta kewaspadaan tinggi ancaman bencana hidrometeorologi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jumat (17/1) kembali mengeluarkan peringatan dini ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung. Selain itu, potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dengan petir juga disebut masih besar untuk terjadi.
Pada pagi pada umumnya berawan dan sejumlah daerah di Jawa Tengah bagian timur berpeluang turun hujan ringan. Namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang mengguyur di seluruh daerah di Jawa Tengah.
"Waspadai ancaman bencana hidrometeorologi baik di dataran rendah maupun tinggi, potensi cuaca ekstrem hampir merata di seluruh daerah di Jawa Tengah hari ini," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati Jumat (17/1).
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca Jumat (17/1) pukul 05.30 WIB, lanjut Farita Rachmawati, potensi cuaca ekstrem melanda sebagian besar daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Purwodadi dan Grobogan.
Selain itu potensi cuaca ekstrem, menurut Farita Rachmawati, juga berpotensi di Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Salatiga, Pekalongan, Tegal, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. "Hanya daerah Klaten, Sukoharjo, Surakarta dan Semarang yang berpeluang diguyur hujan ringan-sedang," imbuhnya.
Angin bergerak dari barat laut ke timur dan selatan ke barat laut dengan kecepatan 3-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-2,5 meter serta di pesisir selatan berkisar 0,5-2,5 meter.
Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Lessy Andari mengatakan meskipun menurun dibandingkan sehari sebelumnya air laut pasang (rob) juga masih terjadi di perairan utara Jawa Tengah yang akan berlangsung pada pukul 21.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dengan ketinggian maksimum 1 meter sehingga kondisi ini berpotensi banjir rob di daerah pesisir Pantura Jawa Tengah.
Banjir rob yang diperkirakan datang pada dini hari tersebut, ungkap Lessy Andari, akan berdampak terganggunya aktivitas warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam. "Sedangkan gelombang tinggi berisiko terhadap pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang maupun penyeberangan antar pulau," katanya. (Z-9)
Waspadai banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, karena air laut pasang masih berlangsung dengan ketinggian maksimum 1 meter.
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konfluensi terpantau memanjang dari perairan Barat-Bengkulu hingga Barat-Sumatera Barat, di pesisir selatan Jawa Timur hingga Jawa Tengah
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Rabu, 23 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
BMKG merilis prakiraan cuaca 21 Juli 2025: waspadai gelombang tinggi, hujan petir, dan potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 22 Juli 2025. Berbagai kota besar di Indonesia akan mengalami kondisi mulai dari cerah berawan hingga hujan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Kamis, 17 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada 7-11 Juli 2025 untuk percepatan penanganan darurat banjir di area Jakarta Raya.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, diketahui cuaca hari ini di berbagai wilayah, termasuk Jakarta, akan cenderung berawan dan diikuti hujan.
HUJAN ringan diperkirakan akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia pada hari ini, Sabtu, 21 Juni 2025. Hal itu diungkapkan oleh prakirawan cuaca BMKG.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 17 Juni 2025, meliputi potensi hujan ringan hingga hujan petir di berbagai wilayah Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved