Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Lebih dari 8 Ribu Anak di Purbalingga Putus Sekolah

Liliek Dharmawan
18/8/2025 12:40
Lebih dari 8 Ribu Anak di Purbalingga Putus Sekolah
Sekolah Rakyat(Antara Foto)

ANAK putus sekolah atau anak tidak sekolah (ATS) masih menjadi pekerjaan rumah besar di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Tercatat, sebanyak 8.691 anak pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, hingga pendidikan kesetaraan belum atau tidak lagi melanjutkan sekolah.

Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, Untung Sugiharto menjelaskan bahwa penyebab ATS beragam. Faktor ekonomi, pernikahan dini, akses pendidikan yang sulit, hingga rendahnya motivasi belajar, menjadi pemicu utama.

“Kondisi ini jelas berpengaruh terhadap masa depan generasi muda sekaligus pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah,” ujar Untung.

Menjawab persoalan tersebut, Dindikbud Purbalingga menggulirkan Program Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (PAPA). 

Menurut Untung, program ini tidak hanya berfokus mengembalikan anak ke jalur pendidikan formal maupun nonformal, tetapi juga memberikan keterampilan praktis agar mereka mampu mandiri.

Dengan layanan pendidikan yang murah, relevan, dan sesuai kebutuhan anak maupun kondisi wilayah, pemerintah daerah berkomitmen memastikan tidak ada lagi anak yang kehilangan hak belajar.

Pada tahap awal, Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengalokasikan dana sebesar Rp1,247 miliar. Bantuan diberikan secara bervariasi, mulai dari Rp450 ribu hingga Rp1,5 juta per anak.

“Masalah kompleks seperti jarak sekolah, keterbatasan akses, kondisi ekonomi keluarga, hingga minimnya motivasi anak, diupayakan teratasi melalui program PAPA ini,” jelasnya.

Ia menambahkan, melalui program tersebut anak-anak terbantu dan semakin menyadari pentingnya pendidikan. 

“Harapannya, mereka kembali termotivasi menempuh pendidikan yang layak, sehingga berpengaruh langsung pada peningkatan kualitas hidup sekaligus IPM Purbalingga,” ujar Untung. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya