Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BANK Indonesia (BI) melalui Kantor Perwakilan BI Sulawesi Tengah, melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah dan Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Tengah, di Lapas Kelas IIA Palu, Senin (17/2).
PKS diteken oleh Kepala Kaperwil BI Sulteng, Rony Hartawan bersama Kakanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan dan Kepala BPSIP Sulteng, Femmi Nor Fahmi.
Menurut Deputi Kepala Perwakilan BI Sulteng, Miftachul Choiri, lapas menjadi sasaran bagi BI, sebagai upaya pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui pelatihan dan kegiatan produktif, khususnya dalam program ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. "Salah satu sasarannya adalah pada warga binaan," kata Miftachul Choiri.
Menurutnya, alasan didasarkan pada keberadaan areal lahan pertanian yang dimiliki Lapas yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung program ketahanan pangan. Selain itu, BI juga tentunya bisa turut melakukan pembinaan kepada para warga binaan lapas untuk memulai cara bertanam yang baik.
"Makanya di program ini kami melibatkan BPSIP. Jadi BPSIP yang menjadi ujung tombak bagaimana dia melakukan pembinaan tata cara pertanian yang baik kepada warga binaan," ujar Miftachul Choiri.
Ia menyatakan selanjutnya juga BI nantinya akan bekerja sama dengan pihak yang berkaitan dengan ketahanan pangan, yakni TNI dan Polri untuk melakukan program serupa.
"Ke depannya, tidak hanya lapas tetapi juga kita akan bisa bekerja sama dengan beberapa pihak yang terkait dengan ketahanan pangan antara lain TNI, Polri, dan nantinya kita akan buatkan program serupa," sebut Miftachul Choiri.
Penandatangan PKS antara BI dengan Kanwil Ditjenpas disusul dengan Penandatanganan Kerja Sama Rehabilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Narkotika antara Kanwil Ditjenpas Sulteng dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah yang dihadiri Kepala BNN Sulteng, Brigjen Ferdinand Maksi Pasule.
Masing-masing PKS berisikan tentang program ketahanan pangan dan pengendalian inflasi kepada WBP Sulteng, dan pelaksanaan program rehabilitasi narkotika bagi warga binaan pemasyarakatan.
Acara yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, diisi dengan pemutaran video deteksi dini dan pencegahan penanggulangan narkotika, pemberian sambutan, menyanyikan lagu Bagimu Negeri, serta pembacaan doa dan foto bersama, serta diakhiri dengan Peninjauan Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIA Palu di Kebun Langaleso, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulteng. (E-2)
WAKIL Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya angka stunting, meski ekonomi daerah menunjukkan tren positif.
"Produk ini menjadi salah satu kebanggaan daerah dan memiliki peluang besar untuk berkembang lebih luas lagi hingga nasional,"
GUBERNUR Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan pentingnya mengutamakan esensi pendidikan yang edukatif dan inklusif, bukan sekadar seremoni yang justru membebani orangtua.
Hal tersebut adalah sebagai bentuk mengakomodasi kehadiran perempuan untuk menjadi bagian penting dalam memberikan edukasi siaran sehat dan bermanfaat bagi perempuan.
Sulawesi Tengah memiliki fasilitas baru untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) lewat teknologi pirolisis.
Polda Sulawesi Tengah menyita sebanyak 24 kilogram narkotika jenis sabu. Barang bukti tersebut merupakan hasil penangkapan dari dua lokasi berbeda di Kota Palu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved