Anemia di Kalangan Remaja Putri Cirebon, Ini Penyebabnya

Muhammad Ghifari A
12/2/2025 11:15
Anemia di Kalangan Remaja Putri Cirebon, Ini Penyebabnya
Sebanyak 30% remaja putri di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dilaporkan mengalami anemia, terutama di kalangan siswa kelas 7 dan 10.(freepik)

SEBANYAK 30% remaja putri di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dilaporkan mengalami anemia. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr. Hj Neneng Hasanah.

"Dari total 98 ribu remaja putri di Kabupaten Cirebon, yang menjadi fokus adalah siswa kelas 7 dan 10, di mana sebanyak 4. 800 remaja putri diantaranya mengalami anemia," ungkap Neneng.

Anemia merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Neneng menjelaskan berbagai faktor dapat menyebabkan anemia di kalangan remaja putri, salah satunya adalah kurangnya asupan zat besi, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan.

"Gejala anemia pada remaja putri termasuk tubuh yang mudah lemas, sering pingsan, menurunnya daya tahan tubuh sehingga lebih rentan terhadap infeksi, serta berkurangnya konsentrasi saat belajar, yang dapat berdampak pada prestasi akademis mereka," jelasnya.

Dampak anemia tidak hanya dirasakan saat ini, tetapi juga dapat memengaruhi kebugaran dan produktivitas di masa depan. Menurut Neneng, remaja putri yang mengalami anemia berisiko tinggi akan mengalami kondisi yang sama saat hamil.

"Ibu hamil yang mengalami anemia berisiko tinggi menghadapi komplikasi serius, seperti pendarahan, kelahiran prematur, hingga melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Dalam situasi tertentu, anemia bahkan dapat meningkatkan risiko kematian bagi ibu dan bayi," paparnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Neneng menyoroti pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi, kaya akan zat besi serta nutrisi lainnya.

"Untuk mencegah anemia, penting untuk menjaga pola makan teratur dan mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi. Disarankan juga untuk rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setidaknya sekali seminggu. Selain itu, konsumsi buah dan sayuran sebanyak lima porsi per hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, serta menghindari minuman seperti teh, kopi, atau susu karena dapat mengganggu penyerapan zat besi," imbuhnya.

Terkait kebiasaan makan, Neneng tidak melarang konsumsi junk food, tetapi mengingatkan agar tetap dalam batas wajar.

"Anda boleh menikmati junk food yang tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, tetapi jangan terlalu sering. Satu kali dalam seminggu cukup, selebihnya pilihlah makanan yang sehat dan bergizi," tutupnya. (Berbagai sumber/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya