Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Bulog Banyumas Siapkan 8 Gudang untuk Simpan Beras Hasil Penyerapan

Lilik Darmawan
10/2/2025 15:16
Bulog Banyumas Siapkan 8 Gudang untuk Simpan Beras Hasil Penyerapan
Gudang penyimpanan beras(MI/Lilik Darmawan)

PERUM Bulog Cabang Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) mengoptimalkan penyerapan gabah hasil panen petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menyiapkan delapan kompleks pergudangan yang berfungsi sebagai pusat informasi dan penyimpanan cadangan pangan pemerintah.

Pemimpin Cabang Bulog Banyumas Prawoko Setyo Aji mengatakan kedelapan gudang tersebut tersebar di seluruh wilayah kerja Bulog Banyumas, meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara. Total kapasitas penyimpanan yang tersedia mencapai 68.000 ton. Prawoko memastikan seluruh gudang telah siap digunakan untuk menampung gabah hasil panen petani.

“Di Banyumas terdapat dua gudang, Cilacap memiliki empat gudang, sementara Banjarnegara dan Purbalingga masing-masing memiliki satu gudang. Semua fasilitas ini sudah siap untuk menyimpan gabah yang diserap dari petani,” ujar Prawoko.

Tahun ini, Bulog Banyumas menargetkan penyerapan sekitar 86.000 ton setara beras guna memenuhi kebutuhan cadangan pangan pemerintah. Untuk mencapai target tersebut, Bulog Banyumas telah memulai proses penyerapan gabah sejak pekan lalu, meskipun masa panen raya belum tiba. Bulog Banyumas membeli gabah kering panen (GKP) langsung dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram (kg) sesuai dengan HPP terbaru yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025. Keputusan ini merupakan perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

Dalam keputusan tersebut, seluruh cabang Perum Bulog diinstruksikan untuk membeli gabah kering panen langsung dari petani dengan harga Rp 6.500 per kg, meningkat dari harga sebelumnya sebesar Rp6.000 per kg. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung upaya mewujudkan swasembada pangan.

“Kami berharap produksi petani tidak terganggu oleh hama, bencana, atau faktor lain yang dapat mengurangi kapasitas penyerapan kami,” ungkapnya.(M-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya