Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BANJIR yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Kubu Raya yakni Kuala Mandor B dan Sungai Ambawang mengundang imbauan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen TNI Suharyanto. Ia meyarankan BPBD dan masyarakat di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, segera melakukan evakuasi.
"Banjir di Kubu Raya dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi dan diperparah oleh pasang air laut, meskipun belum ada laporan warga yang mengungsi, kami menegaskan pentingnya evakuasi untuk menghindari risiko yang lebih besar. Kami memantau situasi dan berharap warga segera mengungsi jika diperlukan karena keselamatan adalah prioritas utama," ujar Suharyanto di Kubu Raya, Sabtu (1/2).
BNPB telah menyalurkan bantuan darurat berupa selimut, makanan siap saji, dan kebutuhan pokok lainnya kepada warga terdampak. "Bantuan ini untuk membantu warga bertahan hingga air surut, tetapi evakuasi tetap harus dilakukan jika kondisi memburuk," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Kubu Raya, AKBP Wahyu Jati Wibowo, yang turut mendampingi kunjungan Kepala BNPB, memastikan pihak kepolisian siap membantu proses evakuasi. "Kami bersama stakeholder terkait melakukan patroli gabungan dan siap membantu evakuasi jika diperlukan," ucap Wahyu.
Banjir di Kubu Raya menjadi salah satu bencana yang kerap terjadi akibat faktor alam dan geografis. BNPB dan pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana, termasuk dengan memanfaatkan teknologi seperti Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi potensi hujan. Patroli gabungan dari BNPB, BPBD, TNI-Polri, dan relawan juga terus dilakukan untuk memantau situasi dan memastikan bantuan tersalurkan dengan baik. Hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan masih bersiaga di lokasi banjir. BNPB mengimbau warga tetap waspada dan mematuhi arahan evakuasi jika diperlukan.
"Upaya penanganan banjir dan distribusi bantuan diharapkan dapat meringankan beban warga terdampak sekaligus memastikan keselamatan mereka," ungkap Wahyu.(M-2)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB akan lebih memusatkan perhatian untuk wilayah dari Provinsi Lampung, seluruh daerah di Jawa - Provinsi Bali.
BNPB meluruskan kabar terkait bantuan produk kedaluwarsa untuk masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved