Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Jumlah sampah di Kota Padang terus meningkat, sementara fasilitas pengelolaan sampah masih belum ideal. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang terus berupaya menjaga kebersihan kota meski dengan keterbatasan armada dan peralatan.
Menurut Kepala DLH Kota Padang, Fadelan FM, pada 2025 ini Kota Padang hanya mendapatkan tambahan 1 unit mobil amrol dari dana APBD, serta 13 unit bak kontainer.
“Saat ini, kami memiliki 29 unit dump truk, 43 unit truk amrol, dan 208 kontainer. Namun, berdasarkan kebutuhan ideal, kami masih memerlukan tambahan 70 bak kontainer dan 10 truk amrol,” ungkap Fadelan, Kamis (30/1).
Untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur pengelolaan sampah, Pemkot Padang tengah mengupayakan tambahan armada melalui dana CSR dari BUMD dan BUMN.
“Dengan anggaran terbatas, kami tetap berkomitmen menjaga kebersihan Kota Padang. Oleh karena itu, kami mengupayakan bantuan dari pihak ketiga, karena kebersihan kota ini adalah tanggung jawab bersama,” kata Fadelan.
Selain keterbatasan armada, Kota Padang juga menghadapi peningkatan volume sampah. Dengan terbentuknya Lembaga Pengelola Sampah (LPS) dan kontrak kerja yang dimulai Januari 2025, jumlah sampah diperkirakan meningkat 15 persen.
“Dari 460 ton per hari menjadi 500 ton per hari, karena masyarakat kini lebih banyak membuang sampah ke tempat yang semestinya, bukan lagi ke sungai atau dibakar,” jelas Fadelan.
Peningkatan ini juga disebabkan oleh aktifnya LPS yang langsung mengangkut sampah dari rumah warga ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Fadelan juga menyebutkan bahwa tambahan becak motor (betor) dari dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD tidak lagi disalurkan melalui DLH Kota Padang, tetapi langsung ke masing-masing LPS di kelurahan.
“Betor langsung diserahkan oleh anggota dewan ke LPS di dapil mereka masing-masing,” jelasnya.
Langkah ini diharapkan dapat mempermudah pengangkutan sampah dari lingkungan warga ke TPS, sehingga semakin mengurangi sampah yang dibuang sembarangan. (S-1)
"Untuk pengelolaan sampah organik, Kota Padang mengembangkan budidaya maggot (larva Black Soldier Fly/BSF) sebagai solusi inovatif."
Ia menyebut status PPPK bukan hanya kepastian kerja, tapi juga bentuk kepercayaan yang harus dijaga dengan kerja nyata.
Ketua Pengurus Surau Gadang Darus Salikin, Defri menekankan pentingnya mengenalkan Tahun Baru Islam sebagai identitas dan budaya umat Muslim.
Kegiatan yang diinisiasi oleh remaja masjid Al- Abrar dan warga ini diikuti sekitar 600 orang, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Kegiatan bertajuk Sehat Jiwa Bebas NAPZA: Edukasi dan Intervensi Dini untuk Anak Remaja tersebut merupakan bagian dari rangkaian Muktamar Fakultas Kedokteran se-Indonesia
Kota Padang, Sumatra Barat, akan menjadi tuan rumah simulasi gabungan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami tingkat Sumatra Barat yang akan melibatkan 200 peserta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved