Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INSIDEN penembakan yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia, menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Kejadian ini mendorong Pemprov Riau untuk meningkatkan upaya perlindungan bagi warga yang bekerja ke luar negeri, khususnya bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Riau.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Boby Rachmat, mengatakan pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat guna memastikan keselamatan para pekerja migran. Menurutnya, langkah ini sangat penting agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Ya, dari kasus ini, kita akan tetap mengikuti dan juga berkoordinasi dengan BP3MI Provinsi Riau. Tentunya, ini menjadi atensi bersama agar ke depannya para pekerja migran dapat bekerja secara prosedural dan aman. Semoga ini menjadi kejadian terakhir dan tidak terulang kembali," kata Boby, Kamis (30/1).
Ditegaskannya, pihaknya bakal semakin giat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada calon PMI terkait pentingnya mengikuti prosedur resmi sebelum bekerja ke luar negeri.
"Kita juga terus memperkuat koordinasi dengan pihak kementerian dan lembaga terkait, serta pemerintah daerah. Sebab sangat penting bagi calon pekerja migran untuk memahami prosedur resmi agar mereka dapat bekerja secara aman dan terlindungi," jelasnya.
Ia mengingatkan agar para pekerja migran lebih disiplin dalam mengikuti aturan yang berlaku di negara tujuan. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, seperti kejadian penembakan yang baru saja terjadi di perairan Malaysia.
"Para pekerja migran juga harus patuh terhadap aturan negara tujuan. Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik pekerja maupun pemerintah, agar dapat meningkatkan perlindungan bagi warga negara kita yang bekerja di luar negeri," tegasnya.
Selain itu, ia mengungkapkan, korban lain asal Riau yang mengalami luka akibat insiden penembakan tersebut masih berada di Malaysia. Hingga saat ini, belum ada kepastian terkait kapan pemulangannya ke Indonesia.
"Kami masih menunggu informasi lebih lanjut terkait korban yang masih dirawat di Malaysia. Jika nanti ada perkembangan, tentu akan kami sampaikan," ujarnya
Ia juga mengungkapkan, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan memastikan segala persyaratan telah terpenuhi sebelum berangkat bekerja ke luar negeri. Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan pengawasan terhadap pengiriman tenaga kerja guna mencegah terjadinya pengiriman pekerja secara ilegal.
"Dengan adanya langkah-langkah ini, Pemprov Riau berharap dapat memberikan perlindungan yang lebih maksimal bagi pekerja migran asal Riau. Dengan begitu, dapat sekaligus memastikan calon PMI dapat bekerja aman dan mendapatkan hak-hak yang semestinya," pungkasnya. (RK/J-3)
SATU Warga Negara Indonesia (WNI) asal Riau, yang menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) saat ini masih berada di Malaysia.
KEMENTERIAN Luar Negeri telah memulangkan jenazah WNI berinisial B, korban penembakan WNI di Malaysia oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menuju kediamannya.
Komnas HAM menyatakan insiden penembakan terhadap pekerja migran Indonesia yang terjadi di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat, 24 Januari lalu, bukan kali pertama terjadi.
SEJUMLAH fakta baru terungkap dari kasus penembakan WNI di Malaysia yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pada Jumat (24/1).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved