Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan guna mengurangi bencana banjir di wilayah tersebut. OMC dilakukan pada awan hujan di perairan Tanah Laut, Kamis (30/1).
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, mengatakan BNPB melakukan operasi modifikasi cuaca di sejumlah daerah untuk mengatasi bencana banjir termasuk di Kalsel. "Sejak akhir tahun cuaca buruk melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia. Atas permohonan pemda, BNPB berkoordinasi dengan BMKG terkait teknis melakukan OMC," tuturnya.
OMC sendiri dilakukan dengan dua metode yaitu dengan menabur atau menyemai garam untuk mempercepat hujan pada lokasi tertentu. "Umumnya penyemaian garam kita lakukan pada awan di laut sehingga tidak terjadi hujan di daratan," kata Agus, sembari mengatakan pihaknya telah melakukan OMC di perairan Kabupaten Tanah Laut.
Metode lainnya adalah dengan menyebarkan kapur pada awan hujan sehingga tidak terjadi hujan. Tujuan akhirnya adalah untuk mereduksi atau mengurangi curah hujan sehingga tidak terjadi banjir. Adapun tingkat keberhasilan operasi ini berkisar 70-80%.
Pantauan Media Indonesia, pesawat OMC yang digunakan BNPB adalah jenis prophet jet PK-SNP yang memiliki kapasitas 1 ton garam/kapur setiap operasi (shorty).
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kalsel, Bambang Dedy Mulyadi, ditemui usai rapat teknis persiapan OMC di Lanud Syamsudin Noor Banjarbaru mengatakan operasi OMC diharapkan dapat mengurangi intensitas hujan dan bencana banjir di Kalsel.
"Bencana banjir yang sudah berlangsung cukup lama ini telah berdampak pada banyak sektor terutama ekonomi daerah, karena itu dengan OMC banjir dapat kita atasi," ujarnya. (N-2)
BMKG mulai melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di sebagian besar wilayah Jawa Barat untuk mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi akibat curah hujan yang tinggi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap ketiga untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi selama periode Natal dan Tahun Baru.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, telah memberi arahan pada jajarannya untuk mengantisipasi kejadian banjir terulang kembali.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) mulai, Sabtu (1/2) hingga Kamis (6/2).
BPBD DKI Jakarta mengungkapkan, setelah dilaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), ibu kota terhindar dari cuaca ekstrem yang berpotensi memicu banjir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan curah hujan di DKI Jakarta berhasil diturunkan hingga 50%-60% setelah dilakukan serangkaian operasi modifikasi cuaca.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved