Kalsel Usulkan Operasi Modifikasi Cuaca Atasi Bencana Banjir

Denny Susanto
26/1/2025 11:55
Kalsel Usulkan Operasi Modifikasi Cuaca Atasi Bencana Banjir
Banjir di Kabupaten Banjar, Kalsel.(Dok BPBD Kalsel)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan akan mengusulkan operasi modifikasi cuaca (OMC) guna membantu mengurangi bencana banjir akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah tersebut. Usul ini akan disampaikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  

"Kalsel berencana mengusulkan OMC guna mengurangi intensitas atau curah hujan sehingga bencana banjir dapat diatasi. Saat ini kita masih menyusun usulan OMC dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BMKG," ungkap Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kalsel, Bambang Dedy Mulyadi, Minggu (26/1).

Menurut Bambang, meski tidak separah banjir pada 2021 lalu, kondisi banjir yang terjadi sejak akhir 2024 di sejumlah wilayah Kalsel cukup mengkhawatirkan dengan dampak kerugian cukup besar, terutama perekonomian masyarakat di daerah.

"Berdasarkan perkiraan BMKG hujan diperkirakan akan berlangsung hingga April mendatang. Kita khawatirkan bencana banjir akan semakin parah," tuturnya.

Usulan OMC di Kalsel ini juga mengacu pada keberhasilan sejumlah daerah dalam mengatasi bencana banjir seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung. 

Data Dinas Sosial Kalsel menyebutkan bencana banjir di Kalsel yang mulai terjadi sejak akhir 2024, telah melanda 11 kabupaten/kota dan menyebabkan 21.585 kepala keluarga (KK) atau 64.033 jiwa terdampak. Daerah terparah dilanda banjir saat ini Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Banjar, dan Tanah Laut.

Sementara Gubernur Kalsel, Muhidin, sejak beberapa hari terakhir memimpin langsung penyaluran bantuan tanggap darurat ke lapangan. Minggu (26/1), peninjauan dan penyaluran bantuan kepada korban banjir dilakukan di Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut.

Kurau yang merupakan daerah pesisir atau hilir ini menjadi daerah terparah dilanda banjir, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Pj Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman, mengatakan sebanyak 14 desa pada empat kecamatan di wilayahnya dilanda banjir dengan jumlah warga terdampak sebanyak 2.216 KK atau 6.441 jiwa. (DY/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya