Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ribuan Hektare Sawah di Kalsel Gagal Tanam Akibat Banjir

Denny Susanto
01/1/2025 08:26
Ribuan Hektare Sawah di Kalsel Gagal Tanam Akibat Banjir
Petani berjalan melewati lahan persawahan yang terendam banjir di Kasemen, Kota Serang, Banten, Rabu (18/12/2024).(ANTARA/Putra M. Akbar )

BENCANA banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan sejak beberapa waktu terakhir menyebabkan ribuan hektare lahan persawahan terendam dan gagal tanam. 

Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Banjar, Warsita, Rabu (1/1). "Tingginya curah hujan menyebabkan sungai-sungai meluap dan membuat permukiman serta lahan pertanian di dataran rendah sepanjang daerah aliran sungai terendam banjir," tuturnya.

Kondisi ini menyebabkan banyak petani di sejumlah daerah seperti Sungai Tabuk, Martapura Barat dan Martapura Timur tidak bisa bercocok tanam karena banjir. Tercatat ada sekitar 1.200 hektare lahan persawahan yang terendam banjir. 

"Sejumlah daerah mengalami terlambat tanam. Diperkirakan lahan terkena banjir baru bisa ditanam pada April mendatang," kata Warsita yang sebelumnya menjabat Kepala BPBD Kabupaten Banjar. Kabupaten Banjar merupakan salah satu sentra utama pertanian di Kalsel dengan luas lahan pertanian seluas 42 ribu hektare dengan produksi mencapai 143 ribu ton.

Pada bagian lain data BPBD Kalsel mencatat bencana banjir masih melanda dua kabupaten yaitu Banjar dan Hulu Sungai Utara yang menjadi daerah terparah dilanda banjir saat ini. Hulu Sungai Utara wilayahnya merupakan dataran rendah dan pertemuan sungai-sungai besar seperti Sungai Balangan, Sungai Nagara dan Sungai Tabalong. Wilayah ini juga dilindasi Sungai Barito yang berbatasan dengan wilayah Kalimantan Tengah. 

Di Hulu Sungai Utara banjir meluas merendami daerah-daerah dataran rendah dan rawa di 51 desa pada tujuh kecamatan yaitu Banjang, Amuntai Tengah, Amuntai Utara, Haur Gading, Sungai Pandan, Sungai Tabukan dan Babirik. 

Tercatat jumlah keseluruhan rumah warga yang terendam banjir sebanyak 1.864 rumah dengan korban terdampak banjir 2.108 keluarga atau  6.108 jiwa. Sebanyak 22 sekolah, 14 tempat ibadah, dua fasilitas umum dan kesehatan serta 5,4 kilometer jalan terendam banjir.

Ketinggian banjir yang disebabkan meluapnya sungai dan rawa tersebut bervariasi. Di beberapa lokasi ketinggian banjir mencapai satu meter merendami permukiman atau 30 cm hingga setengah meter merendami jalan. Banjir juga menyebabkan lahan pertanian warga terendam. Sejauh ini Pemkab setempat belum merilis luasan lahan pertanian terdampak banjir. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya