Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pelaku Peledakan Rakit Bom di Dalam Lapas Lhokseumawe

Ferdian Ananda Majni
24/10/2016 22:54
Pelaku Peledakan Rakit Bom di Dalam Lapas Lhokseumawe
.(ANTARA FOTO/Rahmad)

KEPALA Kepolisian Resor Lhokseumawe, AKBP Hendri Budiman, Selasa (24/10), menyatakan, narapidana peledakan diduga kuat merakit bom di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lhokseumawe.

"Untuk membuktikannya masih dilakukan penyelidikan lanjutan. Kami ingin kasus ini tuntas. Sehingga kasus percobaan kabur dengan bahan peledak bisa dicegah," katanya.

Menurutnya, Fauzi, 31, pelaku peledakan bom rakitan itu sedang menjalani masa penahanan atas kepemilikan sabu-sabu. Bahkan, dia juga tercatat sebagai pelaku peledakan pos siskamling di Desa Ujong Pacu, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, beberapa waktu lalu.

"Fauzi kehilangan kedua tangannya karena luka berat. Dia menjalani operasi amputasi di Rumah Sakit Kasih Ibu, Lhokseumawe. Jadi kuat dugaan, bom meledak di tangannya," sebutnya.

Bedasarkan pengakuan sejumlah saksi, pada saat sebelum peristiwa itu terjadi, mereka sempat melihat tersangka membawa plastik kantong kresek dan rantang. Namun mereka tidak mengetahui isinya. Selang beberapa menit kemudian, terjadi ledakan itu.

"Hingga saat ini, kami telah memeriksa sembilan orang saksi, terdiri atas narapidana dan sipir. Pengakuan sejumlah saksi mengatakan, tersangka sering mendapatkan paket kiriman dari luar dan menyimpan benda itu dalam lemarinya," lanjutnya.

Meski demikian, pihak kepolisian telah mengirimkan bom rakitan dan sejumlah serpihan bom tersebut di Pusat Laboratorium Forensik di Medan, Sumatra Utara.

Begitu juga telah dilakukan penjaga ketat di Lapas Lhokseumawe. Bahkan narapidana yang ke luar tanpa izin akan akan ditangkap.

"Begitu juga petugas yang melanggar aturan akan ditindak. Kami sering mendapatkan informasi adanya narapidana yang bebas keluar masuk. Nah, sekarang akan ditindak tegas," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Kasih Ibu Lhokseumawe, Herawati, mengatakan, secara keseluruhan kondisinya Fauzi masih stabil, hanya saja beberapa organ tubuhnya mengalami kerusakan parah akibat terkena bahan peledak tersebut.

"Pada saat pertama masuk ke rumah sakit, tindakan pertama adalah melakukan tindakan unit gawat darurat. Setelah mendapatkan perawatan, diambil tindakan amputasi karena tangannya luka parah," katanya.

Meski demikian, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada tindakan amputasi. Namun, upaya medis terbaik dilakukan agar kondisinya bisa terselamatkan.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar operasi pasien bisa berjalan seperti harapan dan kondisinya segera stabil," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya