Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Inovasi Bersawah Pokok Murah Kota Padang Dukung Swasembada Pangan Nasional

Yose Hendra
26/1/2025 19:09
Inovasi Bersawah Pokok Murah Kota Padang Dukung Swasembada Pangan Nasional
ilustrasi(Antara)

Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pertanian semakin mengembangkan program inovasi bersawah pokok murah pada tahun 2025. Program ini bertujuan untuk menurunkan biaya produksi pertanian sekaligus meningkatkan hasil panen, mendukung target swasembada pangan nasional.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, menjelaskan bahwa konsep bersawah pokok murah ini telah diterapkan di beberapa daerah sebagai proyek percontohan, termasuk di demplot daerah Kuranji.

"Belum lama ini, kami melaksanakan panen perdana di demplot Kuranji. Meskipun hasilnya belum maksimal, namun cukup memuaskan dan menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan ke depannya," ujar Yoice, Minggu (26/1).

Sistem bersawah pokok murah ini melibatkan beberapa langkah inovatif dalam pengolahan sawah. Dimulai dengan pengolahan tanah yang cukup dilakukan sekali di awal, penggunaan pupuk urea yang minimal, serta pengelolaan air yang efisien. Salah satu elemen penting dalam sistem ini adalah pembuatan bedeng-bedeng sawah, yang di antara bedengnya digenangi air. Di atas bedeng tersebut, petani menambahkan mulsa dari jerami untuk mengurangi gulma dan meningkatkan kesuburan tanah.

"Penggunaan mulsa dari jerami ini tidak hanya mengurangi penggunaan pupuk hingga dua pertiga dari biasanya, tetapi juga membantu mempertahankan kelembaban tanah dan mencegah pertumbuhan gulma," tambah Yoice Yuliani.

Selain itu, posisi padi yang lebih tinggi membuat tanaman lebih terlindungi dari gangguan hewan pengganggu, seperti keong, yang sering merusak tanaman padi.

Sistem ini juga menawarkan keuntungan dalam hal efisiensi tenaga kerja. Setelah panen, sawah tidak perlu dibajak kembali menggunakan traktor atau kerbau, yang berarti penghematan biaya operasional. Petani hanya perlu menanam kembali tanpa pengolahan tanah yang rumit. Selain itu, bibit yang digunakan untuk program bersawah pokok murah ini lebih cepat tumbuh, hanya membutuhkan 14 hari untuk siap tanam, dibandingkan dengan 21 hari pada bibit tradisional. Hal ini mempercepat waktu tanam dan meningkatkan potensi hasil panen.

Yoice Yuliani menambahkan bahwa Dinas Pertanian Kota Padang telah melatih beberapa kelompok tani untuk mengimplementasikan teknik bersawah pokok murah ini. Bagi petani atau kelompok tani yang tertarik untuk mengembangkan sistem ini, pihaknya menyediakan penyuluhan pertanian untuk memandu mereka dalam proses implementasi.

Dengan terus mengembangkan inovasi bersawah pokok murah, Pemkot Padang berharap dapat meningkatkan hasil pertanian secara signifikan dan mendukung ketahanan pangan nasional. Keberhasilan program ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan mendorong perekonomian lokal melalui pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Inovasi ini bukan hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi upaya Indonesia mencapai swasembada pangan. Dengan pengelolaan yang lebih efisien dan hasil yang meningkat, Kota Padang dapat menjadi salah satu contoh daerah yang berhasil mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat nasional. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya