Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEJUMLAH daerah di Jawa Tengah masih berpotensi cuaca ekstrem hingga Selasa (28/1) depan, diminta waspada ancaman bencana hidrometeorologi baik bagi warga berada di daerah rawan bencana maupun wisatawan sedang melakukan liburan Isra Miraj dan Imlek.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung hingga beberapa hari kedepan.
"Waspadai ancaman bencana hidrometeorologi, karena cuaca ekstrem berpotensi terjadi Minggu (26/1) hingga Selasa (28/1) depan," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sembodo Minggu (26/1).
Fenomena cuaca ekstrem, menurut Yoga Sembodo, disebabkan oleh sirkulasi siklonik yang terpantau di wilayah barat Sumatera, mengakibatkan pola belokan dan pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah dan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau aktif pada fase 3 yang berkontribusi terhadap peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jawa Tengah.
Kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, lanjut Yoga Sembodo, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas, juga labilitas lokal yang kuat mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah, bahkan hingga akhir Januari 2025 diprediksi berada pada fase 4 dan 5 yang masih berpengaruh untuk wilayah Jawa Tengah.
"Melihat kondisi cuaca ini, maka warga dan wisatawan yang berada dan beraktivitas di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada dan siaga," tambahnya.
Minggu, 26 Januari 2025:
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Blora, Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Jepara, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal dan Brebes.
Senin, 27 Januari 2025:
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Kebumen, Purworejo, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, Jepara, Demak, Kudus, Pati, Blora, Grobogan, Sragen, Pemalang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Batang, Kendal, Kabupaten/Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal dan Brebes
Selasa, 28 Januari 2025:
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Boyolali, Klaten, Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Jepara, Demak, Kudus, Pati, Kendal, Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Pemalang, Brebes dan Kabupaten Tegal. (H-2
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk 38 kota besar di Indonesia pada Senin (7/7). Sejumlah wilayah diperkirakan mengalami hujan ringan hingga hujan petir.
Pada pagi umumnya berawan namun hujan ringan sudah turun di sejumlah daerah Jawa Tengah, memasuki siang diperkirakan cuaca kembali berawan.
Fenomena yang diantisipasi meliputi cuaca berawan tebal, hujan ringan hingga lebat, serta hujan disertai petir.
Gelombang tinggi juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah mencapai 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara setinggi 0,5-1,25 meter.
Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan, karena berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
BMKG memprediksi cuaca ekstrim masih mengintai sejumlah wilayah Indonesia, khususnya wilayah yang banyak dikunjungi selama libur sekolah,
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di 23 daerah di Jawa Tengah Senin (16/6). Selain itu air laut pasang (rob) juga masih berlangsung di perairan utara Jawa Tengah.
Pada pagi kondisi cuaca di Jawa Tengah berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang berpeluang mengguyur secara merata dengan waktu bervariasi
Masyarakat diminta mewaspadai dampak dari cuaca buruk tersebut karena dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem jelang libur lebaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved