Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peningkatan Kasus DBD di Pekanbaru: Cuaca Ekstrem dan Pentingnya Pencegahan

Muhammad Ghifari A
23/1/2025 11:05
Peningkatan Kasus DBD di Pekanbaru: Cuaca Ekstrem dan Pentingnya Pencegahan
Dinas Kesehatan Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta melaksanakan 3M plus.(freepik)

KOTA Pekanbaru mengalami peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), meski tidak setinggi tahun lalu. Data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, sejauh ini  tercatat 32 kasus DBD sejak awal Januari. Pada periode Januari 2024 tercatat 67 kasus dan 84 kasus pada Februari. 

Lonjakan kasus ini disebabkan cuaca ekstrem. Di mana hujan lebat mengguyur wilayah tersebut selama beberapa pekan terakhir.

Lina Primadesa, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pekanbaru, memperkirakan kasus DBD akan meningkat jika hujan terus berlanjut selama Januari. Kondisi itu diprediksi akan terjadi peningkatan lebih lanjut pada bulan Februari mendatang.

"Biasanya, kasus DBD tertinggi terjadi pada Januari dan Februari, terutama saat cuaca hujan. Ditambah lagi, kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan peralihan suhu dari panas ke hujan yang drastis," ujarnya.

Pihak Dinas Kesehatan mengimbau warga senantiasa menjaga kebersihan lingkungan melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu menerapkan 3M plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air.

"Meskipun demikian, kami terus berupaya melakukan berbagai tindakan pencegahan," jelas Lina. "Selain mengingatkan masyarakat tentang pentingnya 3M plus, kami juga melaksanakan fogging di beberapa daerah yang dianggap rawan. "

Peningkatan kasus DBD di Pekanbaru tidak terlepas dari dampak perubahan iklim yang membuat musim hujan lebih panjang dan intens. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang sangat mendukung bagi perkembangan nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD.

Dampak wabah DBD bukan hanya dirasakan dalam kesehatan masyarakat, tetapi juga memengaruhi perekonomian. Banyak warga yang terpaksa absen dari pekerjaan atau sekolah akibat sakit, sehingga berpotensi mengurangi produktivitas.

Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan kerjasama dari semua pihak. Pemerintah daerah perlu meningkatkan upaya surveilans dan pengendalian vektor, serta memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan adanya kasus DBD.

Peningkatan kasus DBD di Pekanbaru merupakan pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, kita dapat memutus rantai penularan penyakit ini dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. (Berbagai sumber/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya