Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Konsumsi BBM dan LPG Selama Nataru di Sumbagut Meleset dari Proyeksi

Yoseph Pencawan
21/1/2025 22:46
Konsumsi BBM dan LPG Selama Nataru di Sumbagut Meleset dari Proyeksi
SPBU di Kota Medan(MI/Yosep Pencawan)

Pertamina Patra Niaga mencatat peningkatan konsumsi BBM dan LPG di wilayah Sumbagut selama masa Nataru 2024-2025 meleset dari proyeksi sebelumnya. Total peningkatan konsumsi yang dibukukan produk-produk gasolin hanya sebesar 5,3%.

"Selama Satgas Nataru (konsumsi produk-produk gasolin) naik sebanyak 5,3% dari rata-rata harian normal," ungkap Susanto August Satria, Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, di Medan, Selasa (21/1).

Dia menerangkan, selama periode Satgas Nataru (16 Desember 2024 - 9 Januari 2025), pihaknya mencatat konsumsi BBM jenis gasolin di wilayah kerjanya mengalami peningkatan. Total peningkatan konsumsi gasolin (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Aceh, Sumut, Riau, Kepri dan Sumbar tercatat sebesar 5,3% atau dari 13.038 KL menjadi 13.734 KL rata-rata per hari.

Jika dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya, realisasi peningkatan konsumsi tersebut terpaut cukup jauh. Yang mana Pertamina Patra Niaga sebelumnya memeroyeksikan peningkatan konsumsi gasolin di Sumbagut selama periode Satgas Nataru 2024-2025 mencapai 6,1%, atau dari 13.038 KL menjadi 13.833 KL rata-rata per hari.

Dengan demikian, realisasi peningkatan konsumsi gasolin di Sumbagut selama periode Satgas Nataru 2024-2025 lebih kecil 0,8% atau 99 KL lebih sedikit dari proyeksi sebelumnya. Realisasi konsumsi yang meleset dari proyeksi juga dialami produk-produk BBM gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex).

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga memeroyeksikan penurunan konsumsi gasoil di Sumbagut selama periode Satgas Nataru 2024-2025 sebesar 4,5% atau dari 9.383 KL menjadi 8.965 KL rata-rata per hari. Namun, menurut Satria realisasi penurunan konsumsi gasoil tercatat lebih sedikit, yakni sebesar 5,5% atau dari 9.383 KL menjadi 8.869 KL rata-rata per hari.

Penurunan konsumsi gasoil selalu diproyeksikan setiap periode Satgas Nataru karena pembatasan operasional kendaraan dan angkutan selama masa perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dengan demikian, realisasi penurunan konsumsi gasoil di Sumbagut selama periode Satgas Nataru 2024-2025 lebih besar 1% atau 96 KL sedikit dari proyeksi sebelumnya.

Realisasi yang meleset dari proyeksi pun terjadi pada produk LPG. Menurut Satria, konsumsi LPG pada periode Satgas Nataru 2024-2025 di Sumbagut mengalami peningkatan hingga 6,5%. Atau dari 3.514 MT konsumsi rata-rata harian normal menjadi 3.742 MT per hari.

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga memeroyeksikan peningkatan konsumsi LPG di Sumbagut dalam masa Satgas Nataru kali ini hanya sebesar 5,4%, atau dari 3.514 MT menjadi 3.705 MT rata-rata per hari. Dengan demikian terdapat selisih 1,1% atau 37 MT antara realisasi dengan proyeksi.

Selisih lebih besar dialami Avtur, hingga mencapai 2%. Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga memeroyeksikan terjadinya peningkatan konsumsi Avtur di Sumbagut sebesar 15% selama periode Satgas Nataru 2024-2025. Yakni dari 775 KL menjadi 893 KL per hari.

Namun Satria mengatakan, konsumsi Avtur di wilayah kerjanya mengalami peningkatan hingga sekitar 17%. Atau dari 775 KL rata-rata konsumsi normal per hari menjadi 910 KL.(yp)

Teks foto:
Salah satu SPBU di Kota Medan.(Yoseph Pencawan)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya