Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tektonik dengan magnitudo 5,4 yang mengguncang Kabupaten Aceh Jaya, dipicu oleh adanya aktivitas sesar bawah laut di kawasan Samudera Hindia bagian barat Provinsi Aceh.
Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Sabtu (18/1), mengatakan bahwa pusat gempa tersebut terletak di laut pada kedalaman 33 kilometer dengan koordinat 3,75° LU ; 94,15° BT atau berjarak 186 kilometer dari arah barat daya Calang, Aceh Jaya, Aceh.
Gempa berkekuatan skala menengah itu dideteksi mengguncang beberapa saat dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan-akan truk berlalu) di daerah Sampoiniet dan Lhoong hingga ke Pulau Simeulue.
Ia menyebutkan bahwa berdasarkan analisa sementara seismologis BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga pukul 14.05 WIB hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Namun masyarakat diimbau waspada seraya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sampai hasil analisa peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.
Hasil analisa tersebut biasa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring InfoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (Ant/I-2)
Belum ada laporan kerusakan rumah akibat gempa tersebut tapi relawan BPBD langsung bergerak mencari rumah terdampak.
Sebuah batu raksasa bernama Maka Lahi, yang berarti "batu besar", ditemukan telah berpindah sejauh 200 meter dari puncak tebing akibat gelombang tsunami purba setinggi 50 meter
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Aceh tersebut berada di kedalaman 45 kilometer.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Mudik merupakan tradisi yang tidak dapat terpisahkan dari Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menggunakan transportasi jalur darat dan laut.
Pencurian dan perusakan peralatan monitoring gempa dan sistem peringatan dini tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali terjadi.
BMKG memprakirakan terdapat potensi hujan ringan, sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatoloogi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 19 Juni 2025. Sebagian Kawasan ibu kota diprediksi diguyr hujan.
Untuk 38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi cuaca berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan disertai petir
BMKG mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, menyusul sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Gempa Garut tersebut terjadi sekitar pukul 15:24 WIB yang berlokasi di 140 kilometer barat daya dari Kabupaten Garut, atau tepatnya ada di kedalaman 13 kilometer laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved