Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

3.000 Orang harus Dievakuasi akibat Erupsi Gunung Ibu

Andhika Prasetyo
16/1/2025 05:23
3.000 Orang harus Dievakuasi akibat Erupsi Gunung Ibu
Ilustrasi(Antara)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengestimasi ada lebih dari 3.000 jiwa warga di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, yang perlu dievakuasi agar terhindar dari potensi bahaya lontaran material vulkanis erupsi Gunung Ibu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan angka estimasi itu didapatkan berdasarkan pengalaman evakuasi dalam penanganan tanggap darurat saat Gunung Ibu erupsi pada Mei 2024.

BNPB memetakan berdasarkan data jumlah penduduk pada kawasan rawan bencana Gunung Ibu diketahui warga yang masuk dalam sasaran rencana evakuasi tersebut berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Ibu Utara, seperti Desa Sangaji Nyeku, dan Tokuoku yang berada dalam radius jangkauan erupsi Gunung Ibu.

"Prinsipnya semua koordinasi lapangan di Halmahera Barat sudah terbangun dan sudah cukup baik tinggal menggerakkannya saja," kata Abdul.

Ia memastikan BNPB akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat beserta instansi terkait seperti TNI, Polri, Basarnas hingga Tagana di daerah setempat seputar rencana pelaksanaan evakuasi yang akan mengacu pada rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Status aktivitas Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara ditingkatkan dari sebelumnya Siaga atau level III menjadi Awas atau level IV, pada Rabu (15/1) siang. Peningkatan status tersebut dilakukan setelah tim Badan Geologi mendeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu yang signifikan pada periode 1-14 Januari 2025.

Petugas Pos pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Halmahera Barat mencatat kejadian erupsi mencapai rata-rata 70 kejadian per hari. Pada periode Januari 2025 ketinggian kolom erupsi fluktuatif dan teramati gejala peningkatan tinggi kolom erupsi menjadi maksimal empat kilometer dari atas puncak.

Dalam retang waktu tersebut dilaporkan ada sebanyak 748 kali gempa letusan, 70 kali gempa guguran, 1.643 gempa hembusan, 6.976 kali gempa vulkanik dangkal, 346 kali gempa vulkanik dalam, 60 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo dominan 3 milimeter.

Badan Geologi dalam rekomendasinya mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Untuk memakimalkan upaya kedaruratan maka Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari yang mulai berlaku efektif pada 15 Januari 2025. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya