Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TINGKAT inflasi Kota Sukabumi pada Desember 2024 tertinggi di Jawa Barat. Kondisi itu dimungkinkan akibat naiknya sejumlah harga komoditas pokok bersamaan meningkatnya permintaan saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menuturkan, tingkat inflasi di wilayahnya sebesar 0,84%. Dibanding kota dan kabupaten lainnya di Jawa Barat, kata Kusmana, inflasi pada Desember 2024 di Kota Sukabumi cukup tinggi.
"Dibanding November, apalagi dengan data year to year, inflasi di Kota Sukabumi cenderung meningkat," kata Kusmana kepada wartawan, Jumat (10/1).
Berdasarkan informasi, data month to month, Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 0,35% pada Desember 2024. Sedangkan inflasi terendah berada di Kabupaten Bandung sebesar 0,20%.
Kusmana menuturkan, ada berbagai faktor penyebab meningkatkan angka inflasi di Kota Sukabumi. Utamanya kenaikan harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok yang bertepatan libur Nataru. "Permintaan yang meningkat memicu kenaikan harga," ujar Kusmana.
Pemkot Sukabumi berupaya menstabilkan harga serta menjaga pasokan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Upaya itu dilakukan dengan koordinasi lintas sektor, terutama Tim Pengendali Inflasi Daerah. "Kami juga merencanakan melaksanakan gelar pangan murah untuk stabilitasi harga dan pasokan pangan," imbuhnya.
Upaya lain dilakukan berkoordinasi dengan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat. Sehingga, rencana gelar pangan murah bisa dilaksanakan lebih intensif. "Rencananya, setiap bulan kami akan mengadakan gelar pangan murah sebanyak tujuh kali. Sehingga diharapkan bisa mengurangi dampak inflasi," pungkasnya. (N-2)
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Salah satu pengendalian inflasi dengan mendirikan Pabrik Saus Tomat dan Cabai di dalam gedung sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Produk Holtikultura di Kecamatan Salimpaung.
Kebijakan Tarif Resiprokal Dibuat karena Adanya Kekhawatiran AS pada Kekuatan Tiongkok
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved