Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jumlah Pendonor Darah di Sulsel Meningkat Signifikan Tiga Tahun Terakhir

 Lina Herlina
05/1/2025 13:43
Jumlah Pendonor Darah di Sulsel Meningkat Signifikan Tiga Tahun Terakhir
Kegiatan donor darah yang digelar Pemprov Sulsel(Lina Herlina /MI)

 

DONOR darah di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.  Unit Transfusi Darah (UTD) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan  berhasil meningkatkan jumlah pendonor selama tiga tahun berturut-turut.

"Melalui kerja sama antara masyarakat, lembaga pemerintah, dan mitra swasta, kesadaran akan pentingnya donor darah berhasil meningkat secara signifikan, yang terlihat dari pencapaian kita dalam tiga tahun terakhir," kata Kepala UTD Dinas Kesehatan Sulsel Erna Komalaningrum, Minggu (5/1).

Erna menyebutkan ada sejumlah kendala yaitu ketersediaan darah yang sering kali tidak mencukupi, dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjadi pendonor, dan kurangnya sistem rekrutmen yang efektif masih menjadi isu utama. Ditambah lagi, distribusi darah yang tidak merata dan minimnya pendonor tetap turut memperburuk keadaan.

Berdasarkan data yang ada, jumlah donor darah menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, UTD mencatatkan total 23.969 pendonor, yang setara dengan 95,87% dari target tahunan. 

Pada 2023, angka ini melonjak menjadi 28.426 pendonor, melebihi target dengan pencapaian 101,5% dari target 28.000 pendonor. Dan pada 2024, jumlah pendonor mencapai 29.345 hingga minggu ketiga Desember, atau 104,8% dari target tahunan.

"Peningkatan ini adalah bukti nyata dari upaya kolektif dalam menjawab tantangan ketersediaan darah," ujar Erna.

Ia mengatakan keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, untuk mendukung kegiatan donor darah, seperti kampanye kesadaran publik, peningkatan skrining darah, pembinaan komunitas pendonor tetap, dan pemanfaatan teknologi digital untuk mempermudah akses masyarakat.

"Ke depan, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan serta berinovasi dalam pengelolaan donor darah, termasuk melaksanakan akreditasi dan implementasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)," jelas Erna. (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya