Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Sulawesi Tengah melakukan pemeriksaan urine sopir Perusahaan Otobus (PO) angkutan mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Natura) di Kota Palu, Selasa (24/12).
Kasubsatgas Dokkes Polda Sulteng, Aiptu I Made Artaya mengatakan, tes urine bertujuan memastikan sopir bebas dari penyalahgunaan narkoba, demi menjamin keselamatan penumpang selama perjalanan mudik.
“Hasil tes urine terhadap seluruh sopir bus menunjukkan tidak ada indikasi penyalahgunaan narkoba. Ini langkah positif untuk menjaga keselamatan berkendara selama musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” terangnya di Palu.
Selain tes urine, Made juga mengimbau para sopir untuk menjaga kesehatan fisik dan mematuhi aturan lalu lintas guna menghindari kecelakaan di jalan.
“Operasi Lilin Tinombala 2024 bertujuan untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik serta perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 di wilayah Sulawesi Tengah,” tandasnya.
Polda Sulteng mengerahkan 2.624 personel, termasuk 256 personel dari Polda Sulteng, 804 dari Polres jajaran, 305 dari TNI, dan 1.159 dari pelbagai instansi, untuk memastikan keamanan Natal dan Tahun Baru
“Personel bertugas di 76 pos pengamanan, 17 pos pelayanan, dan enam pos terpadu gabungan yang tersebar di lokasi strategis,” ungkap Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho, Jumat (20/12/2024).
Kapolda mengimbau, masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan menjadi polisi bagi diri sendiri. (S-1)
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved