Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Polisi Petakan 79 Titik Rawan Macet di Sumut dalam Suasana Nataru

Yosep Pencawan
21/12/2024 12:38
Polisi Petakan 79 Titik Rawan Macet di Sumut dalam Suasana Nataru
Ilustrasi(MI/Pencawan)

Pihak kepolisian memetakan sebanyak 79 jalur dan kawasan di Sumatra Utara berstatus rawan macet dalam suasana Nataru 2024-2025. Potensi kemacetan akan dihadapi para personel lantas yang disebar ke sebanyak 170 posko.

"Di Sumatera Utara terdapat 79 lokasi rawan macet," ungkap Direktur Ditlantas Polda Sumut Kombes Pol Muji Ediyanto, Sabtu (21/12).

Dia merinci, jalur atau kawasan yang rawan mengalami kemacetan dalam suasana perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025 terdapat di 12 dari 33 kabupaten dan kota yang ada di Sumut. Yang mana Kota Medan dan Kabupaten Karo sama-sama menjadi yang terbanyak memiliki titik rawan macet dengan 11 lokasi.

Antara lain Jl. Gatot Subroto, Jl. Sisingamangaraja, Jl. A.H. Nasution, Jl. Ring Road, kawasan Simpang Pos serta kawasan Simpang Titi Kuning. Kemudian kawasan Pusat Pasar, kawasan Terminal Amplas, Jl. Pelabuhan Raya, kawasan Gudang di Pelabuhan Belawan serta kawasan Simpang Buaya.

Adapun titik-titik rawan macet di Kabupaten Karo mencakup jalur Medan-Berastagi, kawasan Pasar Berastagi, kawasan Simpang Doulu, kawasan Gundaling serta kawasan Desa Tongkoh. Kemudian jalur menuju Tongging, kawasan Desa Dokan, kawasan Taman Lumbini, jalur Medan-Tiga Panah, jalur Tiga Panah-Kabanjahe serta kawasan Terminal Kabanjahe.

Daerah terbanyak titik rawan macet berikutnya adalah Kabupaten Toba dengan enam lokasi. Yakni kawasan Danau Toba di wilayah Ajibata, kawasan Pelabuhan Ajibata-Tomok, jalur menuju Balige, kawasan Pusat Kota Balige, jalur Siborongborong-Balige serta kawasan Simpang Sibisa.

Selanjutnya Kabupaten Langkat yang memiliki empat titik rawan macet. Yaitu jalur menuju Bukit Lawang, jalur menuju Tangkahan, kawasan Simpang Kwala Bingai serta Jl. Lintas Sumatera di Stabat.

Kemudian Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dengan tiga titik rawan macet, di antaranya Jl. Lintas Timur Sumatera di wilayah Panyabungan, jalur menuju wilayah Natal serta kawasan Bukit Simarsayang. Berikutnya jalur Sidikalang-Medan serta kawasan Pasar Sidikalang di Kabupaten Dairi.

Lalu Jl. Lintas Sumatera di wilayah Kisaran serta kawasan Simpang Lima Kisaran di Kabupaten Asahan, dan Jl. Lintas Sumatera di wilayah Indrapura serta jalur menuju Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batu Bara. Selanjutnya jalur menuju Kotapinang, dan kawasan Simpang Kota Pinang di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel).

Berikutnya kawasan Pusat Kota Padangsidimpuan ssrta jalur menuju Panyabungan di Kota Padangsidimpuan. Dan dua titik terakhir adalah kawasan Parapat di Kabupaten Simalungun serta jalur menuju Soloksanggul di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

Menurut Muji, pihaknya akan menghadapi potensi kemacetan di lokasi-lokasi itu dengan menyiagakan para personel di pos-pos lantas yang sudah eksisting. Selain itu, para personel lantas juga disebar ke 170 unit Posko Nataru dengan dibantu unsur-unsur terkait lain.

Untuk menghadapi potensi kemacetan, pihaknya juga memersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas, seperti "contra flow" dan "one way" di titik-titik rawan macet tersebut. Selain titik-titik rawan macet, lanjut dia, pihaknya juga memetakan terdapat sebanyak 75 titik rawan kecelakaan lalu lintas dalam suasana Nataru 2024-2025 di Sumut.

Adapun titik-titik tersebut berada di wilayah Medan (5 lokasi), Karo (4 lokasi), Asahan (4 lokasi) dan Labuhanbatu Selatan (4 lokasi). Kemudian Deliserdang (3 lokasi), Binjai (2 lokasi), Humbahas (2 lokasi), Humbahas (2 lokasi), Toba (2 lokasi) dan Dairi (1 lokasi).

Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus mengatakan, Kementerian Perhubungan memproyeksikan sekitar 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan mudik dalam suasana Nataru 2024-2025. Dari jumlah itu, sekitar 8,03% atau 8,88 juta orang di antaranya diperkirakan menuju Sumut.

Sementara pihaknya memeroyeksikan terdapat sekitar 9,2 juta orang yang akan masuk dan 7 juta orang yang akan keluar dari wilayah Sumut dalam suasana Nataru 2024-2025. Kemudian sebanyak 2 juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan wisata di dalam wilayah Sumut.(S-1)

Images



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya