Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Keluarga Korban Penembakan akan Laporkan Kapolrestabes Semarang ke Propam

Akhmad Safuan
08/12/2024 21:42
Keluarga Korban Penembakan akan Laporkan Kapolrestabes Semarang ke Propam
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar(MI/Akhmad Safuan)

KASUS penembakan tiga siswa SMKN 4 Semarang oleh anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang masih berbuntut panjang. Keluarga korban akan melaporkan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar ke Propam terkait pelanggaran etik.

Pemantauan Media Indonesia, Minggu (8/12), sidang etik terhadap  anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin, pelaku penembakan tiga siswa SMKN 4 Semarang, belum juga digelar oleh kepolisian. Padahal, kasus penembakan yang terjadi di Jalan Candipenataran Raya, Ngaliyan, Kecamatan Semarang Barat, sudah berlalu dua pekan lamanya.

Keluarga korban kecewa karena dua kali rencana sidang etik terhadap Aipda Robig Zaenudin gagal digelar oleh Polda Jawa Tengah, sehingga mereka meragukan keseriusan kepolisian dalam menuntaskan kasus penembakan yang mengakibatkan satu siswa meninggal dan dua siswa lainnya mengalami luka tembak.

"Kami juga akan laporkan Kepala Polrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar ke Propam karena telah melakukan pelanggaran etik," kata Subambang, juru bicara keluarga mendiang Gamma Rizkynata Oktafandy, korban meninggal dalam penembakan.

Meskipun belum diketahui secara pasti lapor ke Propam Polda Jawa Tengah ataupun Mabes Polri, menurut Subambang, keluarga melihat pelanggaran etik tersebut diantaranya ada upaya menutupi kasus penembakan dengan membuat skenario bahwa seakan korban adalah anggota gengster dan melakukan tawuran.

Selain itu, lanjut Subambang, keluarga juga berencana melaporkan Kepala Polrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Sementara itu, sebelumnya Pengacara Publik dari LBH Semarang Fajar Muhammad Andhika mengatakan, hasil investigasi yang telah dilakukan ternyata ketiga korban tidak melakukan tawuran. Hal itu membantah pernyataan awal Kapolrestabes Semarang yang mengumumkan ke publik ketiga korban melakukan tawuran dan bagian dari kelompok gangster.

Berdasarkan investigasi di lokasi penembakan, lanjut Fajar, juga dari keterangan para korban selamat, keluarga, maupun saksi di lokasi kejadian, tidak ada tawuran saat penembakan terjadi.

"Bahkan, salah seorang korban sekitar 30 menit sebelum penembakan terjadi memberikan kabar melalui WhatsApp ke keluarga sedang mengantar salah satu teman di Gunungpati, Kota Semarang," ujar Fajar.

Melihat rangkaian kejadian dan kesaksian korban yang juga saksi di lokasi kejadian, ungkap Fajar,, Kepala Polrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar telah melakukan tindakan obstruction of justice atau upaya menutup-nutupi fakta yang sebenarnya. "Kami minta agar Kepala Polrestabes Semarang dipecat," imbuhnya.

Belum Ada Tersangka Penembakan

Selain belum menyeret Aipda Robig Zaenudin ke sidang etik, hingga saat ini kepolisian juga belum menetapkan tersangka dalam kasus penembakan yang menewaskan Gamma Rizkynata Oktafandy,17, dan melukai dua rekannya AD, 17, serta SA, 16.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan menurut rencana, persidangan etik akan digelar pekan depan, karena penyidik hingga saat ini masih menyusun berkas untuk menyeret pelaku penembakan merupakan anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin ke sidang etik tersebut.

"Pelaku penembakan Aipda Robig Zaenudin hingga saat ini juga belum ditetapkan sebagai tersangka atas penembakan terhadap tiga siswa SMKN 4 Semarang," kata Artanto.

Penetapan tersangka terhadap pelaku penembakan penembakan, ungkap Artanto, setelah Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Jawa Tengah melakukan gelar perkara. "Dalam waktu dekat aknan dilakukan gelar perkara, saat ini penyidik Propam masih fokus untuk menyiapkan sidang etik," tambahnya. (AS/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya