Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BEREDAR video rekaman penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang. Video yang viral itu diduga berasal dari CCTV di sekitar lokasi kejadian di Jalan Candi Penataran Raya, Ngalian, Semarang.
Namun, hingga kini polisi belum menetapkan tersangka kepada pelaku Aipda Robig Zaenudin, anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, dengan alasan bukti belum cukup.
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (3/12), setelah sebelumnya video penembakan oleh Aipda Robig anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang terhadap siswa SMKN 4 Semarang hanya dimiliki keluarga korban penembakan, kini video berdurasi 41 detik itu mulai beredar luas.
Diduga video tersebut berasal dari CCTV sebuah minimarket yang merekam peristiwa penembakan pada Minggu (24/11) pukul 00.19 WIB itu. Dengan adanya bukti tersebut, polisi tetap bersikukuh belum menetapkan tersangka.
"Belum tersangka, statusnya masih terperiksa," kata Wakil Kepala Polda Jawa Tengah Brigjen Agus Suryo Nugroho.
Polisi, lanjutnya, masih menunggu hasil pemeriksaan jenazah korban Gamma Rizkynata Oktafansy, 17, yang dibongkar pada Jumat (29/11) lalu.
Sementara itu, video penembakan seperti yang diperlihatkan kerabat korban kini beredar luas. Video itu memperlihatkan peristiwa penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang yang dilakukan oleh seorang lelaki bertubuh tegap menggunakan motor matic besar diduga merupakan Aipda Robig Zaenudin, anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang.
Awal rekaman video terlihat pelaku berhenti di pinggir jalan, kemudian memutar dan memalangkan motor di tengah jalan dan turun dari atas kendaraan. Selanjutnya mengacungkan senjata dan melakukan penembakan terhadap pengendara yang melintas yakni para korban. Bahkan, setelah melakukan penembakan pelaku terlihat berjalan sempoyongan dan terjatuh.
Setelah bangun kembali naik motornya dan jatuh lagi hingga kemudian menaiki motornya melaju ke arah korban berkendara. "Di video itu jelas terlihat ada tidak ada perlawanan apapun dari korban seperti dikatakan polisi, tetapi pelaku menembaki korban yang sedang melintas di jalan," kata U, kerabat korban.
Melihat tayangan vidio berdurasi 41 detik itu, menurutnya, sangat jelas tidak ada perlawanan atau penyerangan oleh para korban, tetapi yang ada polisi tersebut menyerang korban dengan tembakan hingga mengakibatkan korban Gamma Rizkynata Oktafansy meninggal dan dua temannya AD, 17, dan SA, 16 mendapat luka tembak.
Video tersebut juga pernah dilihat oleh karyawan minimarket, Reza. Ia bahkan dengan tegas mengatakan tidak ada tawuran di lokasi kejadian. Namun, yang ada hanya satu orang lelaki menggunakan motor matic besar yang melintangkan kendaraan di tengah jalan dan mengacungkan senjata ke arah orang-orang yang melintas di jalan tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto enggan menanggapi vidio detik-detik penembakan yang dikantongi keluarga korban. "Tidak semua hal disampaikan secara vulgar ke publik, penyidik nanti yang melakukan penilaian apakah (korban) melakukan perlawanan atau tidak," katanya dalam konfirmasi pers di Polda Jawa Tengah, Senin (2/12).
Kasus ini akan berjalan secara terbuka, ujar Artanto, karena melibatkan lembaga eksternal seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan pengawasan secara internal. (AS/J-3)
KASUS tewasnya pelajar SMKN 4 Semarang berinisial GRO, 16, yang ditembak oleh Satnarkoba Polrestabes harus dibuka secara transparan.
MUNCUL dugaan baru penembakan siswa SMKN 4 Semarang dipicu senggolan motor yang dikendarai korban Gamma Rizkynata Oktafandy dengan pelaku.
Polisi mengungkap sejumlah fakta berdasarkan hasil investigasi terkait penembakan terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy, seorang siswa SMKN 4 Semarang yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin,
KELUARGA Gamma Rizkynata Oktafandy, 16, siswa SMKN 4 Semarang, yang meninggal dunia ditembak oleh polisi melaporkan kasus kematian korban ke Polda Jawa Tengah.
Terduga pelaku penembakan Aipda Robig Zaenudin, 38, anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, tidak memberikan tembakan peringatan terhadap tiga siswa SMKN 4 Semarang.
Kompolnas dan KPAI bertujuan untuk mendapatkan penjelasan lengkap dari pihak kepolisian terkait kronologi dan penanganan kasus yang cukup menonjol ini
Selain tidak boleh memeriksa jenazah, keluarga korban siswa SMKN 4 Semarang juga tidak mendapat pemberitahuan penyebab kematian korban dari pihak berwenang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved