Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIGA lembaga penting secara hampir bersamaan mendatangi Polda Jawa Tengah pada Jumat (29/11). Ketiganya adalah Komnas HAM pada siang hari, sore harinya giliran Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) datang ke Mapolda Jateng untuk melaksanakan klarifikasi dan monitoring terkait kasus penembakan pelaku tawuran di Semarang.
Kunjungan Kompolnas ke Mapolda Jateng dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB dilanjutkan dengan kunjungan KPAI pada pukul 17.00 WIB. Kunjungan tersebut disambut Irwasda Polda Jateng Kombes Rudy Mulyantoko beserta sejumlah penyidik dari Polrestabes Semarang.
Dalam kunjungan tersebut, Kompolnas dan KPAI bertujuan untuk mendapatkan penjelasan lengkap dari pihak Kepolisian terkait kronologi dan penanganan kasus yang cukup menonjol ini. Termasuk mendengarkan langsung kesaksian dari para pelaku tawuran yang terjadi pada Minggu (24/11) dini hari di kawasan Simongan, Kota Semarang.
Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Artanto, menyatakan bahwa rangkaian kunjungan ini merupakan bentuk sinergi antara Polda Jateng dan lembaga pengawas eksternal untuk memastikan proses penanganan kasus berjalan secara transparan dan profesional.
"Kehadiran Komnas HAM, Kompolnas, dan KPAI adalah wujud dari pengawasan yang konstruktif dalam penanganan kasus yang menjadi atensi masyarakat ini. Polda Jateng menyambut baik masukan dari berbagai pihak dalam rangka menegakkan keadilan. Kami berkomitmen untuk memberikan akses informasi yang seluas-luasnya agar semua pihak dapat memahami langkah-langkah yang kami ambil," jelas Kombes Pol Artanto di Mapolda Jateng.
Ia juga menegaskan komitmen Polda Jateng dalam memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam penanganan kasus yang menjadi perhatian publik. Kolaborasi dengan berbagai pihak juga terus dilakukan dengan harapan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum. Semua upaya yang dilakukan bertujuan untuk memastikan keadilan dan ketertiban di tengah masyarakat tetap terjaga," tandasnya.(N-2)
KELUARGA Gamma Rizkynata Oktafandy, 16, siswa SMKN 4 Semarang, yang meninggal dunia ditembak oleh polisi melaporkan kasus kematian korban ke Polda Jawa Tengah.
MUNCUL dugaan baru penembakan siswa SMKN 4 Semarang dipicu senggolan motor yang dikendarai korban Gamma Rizkynata Oktafandy dengan pelaku.
Terduga pelaku penembakan Aipda Robig Zaenudin, 38, anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, tidak memberikan tembakan peringatan terhadap tiga siswa SMKN 4 Semarang.
Selain tidak boleh memeriksa jenazah, keluarga korban siswa SMKN 4 Semarang juga tidak mendapat pemberitahuan penyebab kematian korban dari pihak berwenang
BEREDAR video rekaman penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang. Video yang viral itu diduga berasal dari CCTV di sekitar lokasi kejadian di Jalan Candi Penataran Raya, Ngalian, Semarang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved