Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Langkah Sinergis dan Strategis BP Batam Wujudkan Kota Batam Ramah Investasi

Media Indonesia
05/12/2024 09:25
Langkah Sinergis dan Strategis BP Batam Wujudkan Kota Batam Ramah Investasi
Suasana aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau.(ANTARA/Teguh Prihatna)

PEMBANGUNAN dan pengembangan infastruktur menjadi salah satu faktor kunci dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi dan mencapai target realisasi investasi. Hal tersebut melatarbelakangi langkah Badan Pengusahaan (BP) Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi untuk melakukan pembangunan infrastruktur yang masih dan terukur. 

Di antara pembangunan tersebut adalah pengembangan Pelabuhan Batuampar, Bandara Hang Nadim, Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, pelebaran jalan, dan berbagai macam proyek prestisius lainnya.

Langkah strategis BP Batam membuahkan hasil. Realisasi investasi di Batam terus menunjukkan tren positif hingga semester pertama 2024. Berdasarkan catatan dari BP Batam, realisasi investasi tumbuh sebesar 55,70%.

Infrastruktur yang ramah investasi mendorong capaian BP Batam dalam tujuh aspek untuk membuat Batam semakin menuju kota baru, dengan infrastruktur yang semakin ramah investasi.

Mengingat wilayah Batam adalah kepulauan, maka pengembangan bandara internasional Hang Nadim Batam menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan aksesibilitas. 

Pengembangan Bandara Hang Nadim berawal dari kerja sama antara BP Batam dengan PT Bandara Internasional Batam (BIB) selama 25 tahun. PT BIB selanjutnya akan bertanggung jawab dalam pengoperasian dan pengembangan bandara yang meliputi renovasi, perluasan, dan pemeliharaan terminal penumpang eksis di Terminal 1, pembangunan terminal penumpang baru yakni Terminal 2, pengelolaan terminal kargo baru, serta pengembangan rencana induk Bandara Internasional Hang Nadim dengan konsep Logistics Aerocity.

Berdiri di lahan seluas 50.000 meter persegi, dengan nilai investasi Rp2,4 Triliun, pembangunan Terminal II Bandara Hang Nadim ditargetkan selesai hingga 2026 mendatang.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan pembangunan ini menjadi tonggak sejarah bagi pengembangan Bandara Hang Nadim sebagai bandara bertaraf internasional yang maju dan modern.

“Pembangunan Terminal II ini menjadi kebangkitan Bandara Hang Nadim yang kita cintai, mari kita dukung, sehingga Batam kota baru bisa sama-sama kita capai,” katanya.

Bandara Hang Nadim juga terus menambah rute penerbangan baru baik di level internasional, maupun dalam negeri. Beberapa waktu lalu, bandara ini telah membuka penerbangan Internasional dengan maskapai Jeju Air, dengan rute Incheon-Batam mulai 18 Oktober 2024.

Bertambahnya rute penerbangan luar negeri ini, akan memberikan multiplier effect terhadap perekonomian di Batam. Tidak hanya itu, pembukaan rute penerbangan ini akan semakin meningkatkan konektivitas antara Indonesia, khususnya Kota Batam dengan Korea Selatan.

Selain bandara, pengembangan Pelabuhan Batuampar menjadi prioritas.  
Dari hasil kerja sama dengan Persero ini, Pelabuhan Batuampar telah bertransformasi menjadi Terminal Peti Kemas yang akhirnya bisa membuka rute perdagangan baru atau direct call dari Batam ke Tiongkok, 31 Maret 2024. Selain itu, TPK Batu Ampar juga telah melayani direct call ke Myanmar pada Agustus 2024.

Pelayaran langsung ke Tiongkok ini dioperasikan oleh Shandong International Transportation Corporation (SITC). Pada pelayaran rute perdana dari Tiongkok menuju Batam, SITC mengoperasikan kapal MV SITC Hakata, yang berbobot 23.000 GT. 

Kemajuan lainnya yang telah dicapai Pelabuhan Batuampar yakni akan segera memiliki Container Yard (CY). BP Batam dan Persero bekerja sama dengan Waskita Beton Precast mulai membangun Container Yard (CY) di Pelabuhan Batuampar, 6 Mei 2024. CY merupakan bagian dari pengembangan tahap II pelabuhan tersebut, dengan kapasitas kontainer mencapai 900.000 TEUs per tahun. 

Muhammad Rudi menegaskan pihaknya berkomitmen akan terus membangun Pelabuhan Batuampar mulai dari segi infrastruktur, suprastruktur, dan bidang pelayanan lainya.

“BP Batam juga telah menyiapkan rencana pengembangan jangka panjang hingga tahun 2033 mendatang. Namun, diharapkan pada tahun 2025 nanti, arus peti kemas di Pelabuhan Batuampar mencapai 1,8 Juta TEUs dan dapat mengakomodir kapal dengan kapasitas 3.000 TEUs atau kapal generasi ke-3 untuk angkutan peti kemas internasional,” kata Rudi.

Penggerak

Salah satu infrastruktur penggerak roda perekonomian adalah jalan raya. Pertumbuhan ekonomi tak pelak akan memacu kenaikan jumlah pengguna jalan dan membutuhkan peningkatan konektivitas dari satu tempat ke tempat lain. Di sisi lain, aksesibilitas jalan raya dapat menurunkan biaya logistik. Oleh karena itu, BP Batam mengembangkan berbagai akses jalan di Kota Batam. 

BP Batam membangun flyover Sei Ladi untuk memperlancar arus lalu lintas dari arah Sekupang menuju Nagoya dan Batam Centre. Selain itu, terdapat pebaikan akses Jalan Hang Jebat Tahap 2 (Ruas Simpang Batu Besar–Simpang Polda), Jalan Hang Tuah (Ruas Simpang Bandara–Simpang Batu Besar), dan perbaikan Jalan Trans Barelang (Bukit Bismillah).

Tidak hanya itu, BP Batam juga melakukan revitalisasi dan pembangunan Saluran Drainase di Taman Median (Jalan Koridor Utama Simpang Laluan Madani–Simpang Kepri Mall), Penataan Simpang Sei Harapan, Pembangunan Jalan Kawasan Industri Kabil, Perbaikan/Peningkatan Jalan Tanjung Piayu (Jln S Parman), Pembangunan Bangunan Pelintas Jalan (Box Coulvert Depan Vila Panbil) dan perbaikan Bundaran Punggur.

Seluruh proyek telah rampung 100% sementara Progres Bundaran Punggur saat ini telah mencapai 89% berada pada tahap penyelesaian pengecoran jalan. Kemudian Flyover Lela Bahari atau dikenal sebagai Flyover Sei Ladi, saat ini terus dikebut dan mencapai progres 90%. Keduanya ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024.

“Kami berkomitmen menjadikan Batam terus berkembang, infrastruktur sempurna, ekonomi dan investasi bangkit, meningkatkan perdagangan internasional dan muara akhir masyarakat lebih sejahtera,” kata Muhammad Rudi optimistis.

Batam memiliki motor baru penggerak perekonomian nasional yakni megaproyek PSN Rempang Eco-City. Rempang Eco City merupakan salah satu proyek yang terdaftar dalam Program Strategis Nasional 2023, yang pembangunannya diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 yang disahkan pada 28 Agustus.

Proyek ini merupakan kawasan industri, perdagangan, hingga wisata terintegrasi yang ditujukan mendorong daya saing dengan Singapura dan Malaysia. Proyek tersebut akan digarap oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) dengan target investasi mencapai Rp 381 triliun pada 2080.

Muhammad Rudi menuturkan, BP Batam berkomitmen untuk menjaga hak rakyat, hak kultural, serta hak keseluruhan warga yang sudah bermukim secara turun-temurun di Pulau Rempang. Pengembangan kawasan ini pun diyakininya dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup warga Pulau Rempang.

“Ada banyak keuntungan dari pengembangan Pulau Rempang yang bakal menjadi mesin ekonomi baru bagi Indonesia ini, antara lain meningkatkan kegiatan usaha ekonomi mikro kecil dan menengah (UMKM), menyerap tenaga kerja warga tempatan, pemerataan pembangunan, dan investasi berkelanjutan,” katanya.

Pemerintah juga terus memastikan keterlibatan masyarakat setempat terkait sosialisasi kompensasi atas area yang terdampak. Untuk itu, BP Batam telah melaksanakan langkah-langkah untuk mendukung pemukiman kembali penduduk, antara lain lahan, rumah pengganti, relokasi sementara, dan program pemberdayaan pendudukan yang dimukimkan kembali.

Pada September 2024, BP Batam menyelesaikan pembangunan rumah permanen di Tanjung Banon. Hunian di Selatan Pulau Rempang ini ditujukan bagi warga yang setuju direlokasi. Sebelumnya, mereka yang setuju dipindahkan ke hunian sementara di Batam.

Warga Rempang yang setuju relokasi imbas dari Proyek Rempang Eco-City mulai pindah ke hunian permamen yang baru dirampungkan BP Batam. Penghuni pertama pindah pada 25 September 2024. Dan hingga 20 November 2024, sudah 41 KK yang pindah ke Tanjung Banun. 

Dampak signifikan

Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2024 pada 7 Oktober 2024, Presiden RI Joko Widodo menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam.

KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam ini, diharapkan membawa dampak signifikan terhadap perekonomian nasional sekaligus memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, dengan peningkatan lapangan pekerjaan dan inovasi serta berbagai multiplier effect lainnya.

KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam menargetkan realisasi investasi hingga Rp6,91 Triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 105.406 orang. Ini akan memperkuat posisi Batam sebagai destinasi pariwisata kesehatan regional yang kompetitif, sekaligus mengurangi pengeluaran devisa melalui peningkatan layanan medis dalam negeri, sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu lagi mencari perawatan ke luar negeri.

KEK Pariwisata Kesehatan tersebut menjadi fokus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi dalam mengembangkan perekonomian di Batam. Pihaknya juga mengapresiasi semua pihak yang terus mendukung hingga terwujudnya KEK tersebut.

“KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam menargetkan investasi Rp6,91 triliun sampai dengan 2032 dan akan menyerap tenaga kerja 105.406 orang selama 80 tahun,” ungkap Rudi.

Secara keseluruhan, hingga saat ini, realisasi investasi dari KEK yang ada di Batam, mencapai Rp3,85 triliun hingga semester I/2024. Dengan demikian, KEK telah menyumbang 31,19% dari total realisasi investasi Batam sebesar Rp12,31 triliun. Investasi ini berasal dari dua KEK, yakni KEK Nongsa Digital Park sebesar Rp2,96 triliun dan KEK Batam Aero Tehcnic sebesar Rp884 miliar.

Tidak hanya infrastruktur bangunan, BP Batam juga memberi perhatian penuh pada akses air bersih mengingat defisit air bersih kerap terjadi di Batam karena tingginya jumlah pelanggan. 

Berdasarkan data dari BP Batam, jumlah pelanggan SPAM per 30 September 2024 sebanyak 321.786.  Badan Usaha SPAM saat ini sedang membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru berkapasitas 500 liter per detik (lpd) di Waduk Duriangkang dan 230 lpd di Waduk Tembesi serta penguatan dan pembangunan jaringan baru guna mengatasi defisit air bersih. Kedua IPA baru tersebut akan selesai pada Desember 2024 ini.

Selain itu, BP Batam juga telah membangun pipa berkapasitas 370 lps di Waduk Muka Kuning untuk mengakomodir kebutuhan air bersih pelanggan.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan persoalan air ini selalu menjadi prioritas utama BP Batam. 

“Persoalan air masih menjadi prioritas utama. Kami terus bekerja dan bekerja agar persoalannya bisa tuntas. Maka, kesabaran sangat penting supaya pekerjaan bisa berjalan lancar,” ujarnya.

Pengakuan

Pada 23 Juli 2024, BP Batam kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Tahun 2023. 

BP Batam sukses mempertahankan penghargaan  tertinggi untuk laporan keuangan lembaga negara ini sejak 2017 lalu atau yang kedelapan kalinya secara berturut-turut.

Capaian tersebut menunjukkan komitmen dan upaya nyata seluruh manajemen BP Batam, dalam mendorong perbaikan pengelolaan keuangan negara, dengan menjalankan dan menerapkan praktik-praktik pengelolaan keuangan yang baik.

BPK menetapkan empat kriteria penilaian yang mencakup kepada kesesuaian dengan Standar Audit Pemerintahan (SAP); kecukupan pengungkapan; kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan; dan efektivitas Sistem Pemeriksaan Intern (SPI).

Muhammad Rudi mengatakan, predikat ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi BP Batam. Ia pun berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa rekomendasi dari BPK RI selama audit berlangsung.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan upaya terbaik dalam mengelola keuangan negara dan memberikan kemudahan perizinan,” ungkapnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya