Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENDAKWAH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah meminta maaf atas ucapannya yang dinilai menghina pedagang kaki lima atau PKL penjual es teh di acara tabligh akbar yang dihadirinya.
Permohonan maaf tersebut ia sampaikan melalui video yang tersebar di media sosial. Ia menyebut ungkapan yang ia lontarkan semata hanya candaan.
"Saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini. Yang pertama, dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapapun. Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan saya akan meminta maaf secara langsung dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf kepada saya," ucapnya, Rabu (4/12).
Miftah dalam video itu juga meminta kepada masyarakat yang terganggu dengan candaannya. Ia pun menganggap peristiwa ini sebagai teguran sehingga ia dapat lebih introspeksi terhadap dirinya.
"Saya juga meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu dengan candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan. Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih hati-hati berbicara di depan publik, di depan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, viral beredar video di media sosial yang merekam Gus Miftah tengah mengisi acara tabligh akbar. Di atas panggung, pria yang populer dengan rambut panjangnya itu didampingi belasan orang yang duduk di belakangnya.
Saat melihat adanya seorang pria paruh baya pedagang kaki lima penjual es teh sedang menjajakkan dagangannya di atas nampan yang dibawa di atas kepalanya, Miftah pun mengajak berdialog si pedagang.
Saat mengetahui bahwa dagangan pedagang tersebut belum laku, sontak Miftah pun melontarkan kata 'goblok' kepada pedagang itu.
"Goblok. Kalau belum laku, ya jualan sana," tututrnya.
Lontaran itu diiringi gelak tawa para orang di sekitar Miftah Maulana. Pria pedagang tersebut hanya terdiam. Kini ramai-ramai warganet mengkritik Miftah atas perbuatannya tersebut. Warganet menyayangkan ujaran kasar tersebut hanya dianggap candaan oleh Miftah. Hal itu tidak mencerminkan sosok Miftah yang dikenal sebagai tokoh agama dan saat ini telah menjadi Utusan Presiden. (J-3)
Menag Nasaruddin Umar berharap kasus yang menimpa Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana atau dipanggil Gus Miftah menjadi pembelajaran agar pejabat bisa mengontrol diri di depan publik.
Seiring viralnya video Gus Miftah yang menimbulkan kritikan, muncul video lama Ustaz Abdul Somad atau biasa dikenal juga dengan inisialnya, UAS, saat ceramah dan ada pedagang es.
Yang bersangkutan dianggap telah melanggar sumpah jabatan, yang mesti seadil-adilnya dan selurus-lurusnya berpihak pada kepentingan rakyat sebagai pemilik mandat.
Dalam acara tersebut, Gus Miftah melontarkan ejekan menggunakan kata 'goblok' yang ditujukan kepada pedagang kaki lima atau PKL penjual es teh.
PENDAKWAH KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha enggan menanggapi terkait viralnya lontaran bernada menghina yang dilakukan Gus Miftah di sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah.
Ustaz Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal sebagai Gus Miftah, yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden, mengunjungi rumah Sunhaji, seorang pedagang es teh hari ini.
Miftah mengatakan keputusan ini diambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono menilai pemerintah perlu mengevaluasi Gus Miftah
Presiden Prabowo Subianto sangat menyayangkan kejadian tersebut dan menekankan pentingnya menghormati rakyat kecil, termasuk pedagang kaki lima, nelayan, dan petani.
Prabowo, kata Hasan, sangat menghormati pedagang kaki lima. Khususnya masyarakat yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved