Program WASH Sediakan Air Bersih di Gunungkidul

M Ilham Ramadhan Avisena
28/11/2024 20:17
Program WASH Sediakan Air Bersih di Gunungkidul
PT Endress+Hauser Indonesia melakukan serah terima Program Water Access Sanitation Hygiene (WASH) kepada warga Kelurahan Giricahyo, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul di Kantor Kelurahan Giricahyo.(Dok. Foto PT Endress+Hauser Indonesia)

PT Endress+Hauser Indonesia bersama dengan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) melalui mitra kerjanya, Yayasan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP), melakukan serah terima Program Water Access Sanitation Hygiene (WASH) kepada warga Kelurahan Giricahyo, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul di Kantor Kelurahan Giricahyo.

Kelurahan Giricahyo yang sebagian besar memiliki struktur tanah berbatuan karst, selama ini termasuk wilayah yang masuk ke dalam kategori kekurangan air selama 32 tahun

Program WASH telah masuk ke Kalurahan Giricahyo pada akhir 2023 dengan melakukan beberapa intervensi, di antaranya adalah revitalisasi infrastruktur sumber air Goa Plawan hingga reservoir utama di atas bukit, serta instalasi Sambungan Rumah (SR). Hingga saat ini, sebanyak 223 SR telah terpasang.

Program itu telah berhasil mengangkat air dari Goa Plawan dengan debit 4 liter per detik, yang kini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat di dua dusun di Giricahyo, yaitu Dusun Gabug dan Dusun Wuni. Saat ini, pengelolaan air bersih dari Goa Plawan dikelola oleh Kelurahan Giricahyo melalui kelompok Sistem Penyediaan Air Minum Pedesaan (SPAMDes).

"Masyarakat Giricahyo saat ini telah dapat merasakan dampak positif dari bantuan ini, dan semoga Giricahyo semakin melimpah airnya," ujar Lurah Giricahyo Suparyana dalam acara Serah Terima Program WASH dan Monitoring Evaluasi Program WASH di Kalurahan Giricahyo, Kapanewon Purwosari Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (28/11).

Sementara itu, Panewu Purwosari Baryono Buang Prasetyo berharap kerja sama yang terjalin antara masyarakat Giricahyo dan berbagai instansi itu dapat terus dilanjutkan di masa mendatang. Ia juga mengingatkan bahwa tantangan terbesar bukan dalam membuat program WASH, melainkan merawat program tersebut agar lestari.

"Jangan sampai program ini berhenti di tengah jalan. Oleh karena itu perlu dibahas bagaimana agar program ini dapat berkelanjutan. Kami akan terus berupaya untuk menyelesaikan masalah air di Kapanewon Purwosari ini sehingga suatu saat nanti, wilayah ini akan terbebas dari kekeringan," ujar Baryono.

Salah satu warga Giricahyo, Ratno Wiharjo, 68, mengungkapkan rasa syukur atas  hadirnya program WASH tersebut. Berkat program itu, kini keluarga kecilnya tidak perlu lagi membeli air bersih yang sebelumnya dibanderol seharga Rp120 ribu per tangki.

"Alhamdulillah, air (dari instalasi sambungan rumah)-nya mengalir kencang," kata Ratno.

Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Gunungkidul Muhammad Fajar Nugroho mengapesiasi keberhasilan program yang telah berjalan dengan baik selama setahun ini. Ia menjelaskan Giricahyo selama ini memang merupakan salah satu wilayah di Gunungkidul yang setiap tahunnya selalu mendapatkan bantuan air bersih.

Dengan adanya Pembangunan jaringan air bersih ini, capaian akses air bersih di wilayah tersebut kini mencapai 30%. Artinya, masih ada pekerjaan rumah untuk mencapai target 70% akses air bersih di wilayah tersebut.

"Mari kita semua menyambut dengan baik bantuan ini, salah satunya dengan merawat sistem ini agar dapat berfungsi dengan optimal. Karena kita tentu tidak ingin capaian air bersih menurun lagi. Untuk mempertahankan capaian ini, peran pengelola dan masyarakat adalah sangat penting," kata Fajar.

Ia juga menyampaikan tiga pesan kepada masyarakat Giricahyo. Pertama adalah menjaga aset yang telah diberikan. Kedua, menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan reboisasi.  Ketiga, menjaga pengelolaan kelembagaan dengan sebaik-baiknya.

"Jangan sampai ada ‘one-man shows’. Kelembagaan harus diberdayakan, semuanya bisa berjalan dengan baik," tutur Fajar.

Marketing Communication Manager Endress+Hauser Frida Attila menjelaskan, acara serah terima tersebut menjadi momen yang membahagiakan, mengingat proses pembuatan instalasi tersebut memang memakan waktu yang cukup lama.

Pihaknya juga menyadari bahwa pekerjaan rumah belum selesai karena masih ada 70% wilayah di Giricahyo yang belum teraliri air bersih.

"Mari kita jaga dan kelola bersama-sama agar kekurangan 70% tersebut bisa terpenuhi. Semoga kegiatan ini menjadi amal jariyah buat kita semua dan Insya Allah program ini akan terus berlanjut hingga 100% warga Giricahyo mendapatkan akses air bersih," ungkap Frida. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya